Ratusan warga Gombong Selatan geruduk sidang amdal penambangan semen
Merdeka.com - Ratusan warga yang berasal dari kawasan Gombong Selatan, Kebumen, Jawa Tengah mendatangi sidang proposal komisi amdal Jawa Tengah di Semarang, Kamis (29/10). Kedatangan tersebut dipicu kawasan Gombong Selatan yang selama ini ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi dari penambangan semen, kembali diusik.
Wakil Ketua Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (Pepag) Lapiyo mengemukakan, kedatangan mereka merupakan bentuk penolakan wilayah Gombong selatan yang sebelumnya ditetapkan menjadi kawasan yang dilindungi, akan ditambang untuk keperluan pabrik semen PT Semen Gombong.
"Pada tanggal 22 Oktober 2015, kami mendapatkan surat dari BLH Provinsi untuk menghadiri sidang amdal proposal PT Semen Gombong pada 28 Oktober 2015. Padahal waktunya sangat mepet dan kami tidak bisa mempelajarinya sama sekali," katanya saat dihubungi, Kamis (29/10).
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Mengapa pembangunan pabrik semen di Kaltim penting? Isran menjelaskan, peresmian pabrik semen ini menandai perkembangan industri hilir di Kalimantan Timur.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Bagaimana warga Serang mengolah limbah kayu? Kayu-kayu itu lantas disulap menjadi ikon-ikon lokal hingga mancanegara, sesuai pesanan dari para konsumen. Memiliki slogan 'Mengubah Limbah Menjadi Berkah' sekitar 15-an orang yang mengerjakan kerajinan tersebut kini kecipratan rezekinya.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
Dia mengungkapkan, surat undangan tersebut dilampiri buku amdal yang menjadi objek dalam sidang memutuskan proposal PT Semen Gombong di Balai Diklat Provinsi Jawa Tengah. Lapiyo mengaku menghubungi DPRD Kebumen mengenai masalah ini.
"Namun jawaban dari perwakilan DPRD Kebumen hanya, 'akan dipelajari' saja," katanya.
Masyarakat Gombong Selatan, ujarnya, selama ini menggantungkan kebutuhan air dari keberadaan pegunungan karst yang membentang di dekat pantai selatan Jawa tersebut. Pegunungan karst Gombong Selatan memiliki 32 mata air yang tetap mengalirkan air meski musim kemarau.
"Air berlimpah itu menjadi sumber air bersih dan pertanian bagi warga di 11 kecamatan di Kebumen. Dan selama ini, air itu kami gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Bayangkan jika keberadaan sumber mata air tersebut dirusak, bagaimana nasib puluhan ribu warga di kawasan Gombong Selatan?" ujarnya.
Sebelumnya, dari penelitian yang dilakukan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) direkomendasikan agar kawasan karst Gombong Selatan tidak boleh ditambang.
"Namun ternyata ada kebijakan pemerintah yang menyatakan sebagian wilayah karst Gombong bisa ditambang, padahal ini sangat terkait dengan rongga-rongga bawah tanah yang dialiri sumber air sungai bawah tanah," jelasnya.
Dari kebijakan itu, diakuinya, ada kebijakan yang janggal hingga adanya sidang proposal amdal di Semarang. Diakuinya, keputusan tersebut bertentangan dengan peraturan mengenai Kawasan Tentang Alam Karst (KTAK) yang selama ini menjadi pedoman warga di sekitar pegunungan Karst Gombong Selatan.
Dari analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) PT Semen Gombong di tahun 1996, anak usaha PT Medco berencana menambang bukit kapur Gombong Selatan. Dari perencanaan tersebut, perbukitan karst di Gombong Selatan akan ditambang hingga 200 tahun ke depan dengan kapasitas produksi mencapai 1,8 sampai 2 juta ton per tahun.
Saat ini, pabrik PT Semen Gombong sudah berlokasi di Desa Nogoraji Kecamatan Buayan dengan persiapan lahan seluas 50 hektare. Sedangkan, lahan yang akan ditambang mencapai 501 hektare dengan rincian luas bukit kapur yang akan ditambang 271 hektare dan untuk tambang tanah liat sebagai campuran bahan semen, mencapai sekitar 231 hektare. Kedua lahan tersebut berada di Kecamatan Buayan dan Rowokele.
Berdasarkan survei Dinas Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (SDA ESDM) Kebumen, luas sebaran batu gamping di wilayah pegunungan karst Gombong selatan seluas 5083,5 hektare. Jumlah tersebut setara dengan 389,25 juta metrik ton. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan untuk mencabut izin dua perusahaan kelapa sawit di Boven Digoel dan Sorong yang mengancam hutan adat.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut kepada Majelis Hakim Mahkamah Agung untuk menegakkan keadilan masyarakat Dairi dalam mempertahankan ruang pertanian
Baca SelengkapnyaTagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaRibuan warga asli melakukan transmigrasi demi pembangunan Waduk Sermo
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca Selengkapnya