Resmi Dibuka, Festival Ini Tampilkan Kekayaan Literasi Banyuwangi
Merdeka.com - Kekayaan literasi di Banyuwangi ditampilkan dalam Festival Sepekan Literasi di Kantor Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi, Senin (22/5).
Menyajikan berbagai bentuk literasi yang berkembang sejak batu masih sebagai medium tulis hingga di era digital.
Festival yang digelar di jalan Jaksa Agung Suprapto itu, dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, kegiatan tersebut bagian dari upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
-
Kenapa Kemkominfo menekankan literasi digital? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Bagaimana cara Kemkominfo meningkatkan literasi digital? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kapan masa keemasan koran di Bandung? Cikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam keberadaannya.
-
Apa jenis artikel? Ada jenis-jenis artikel dengan model penulisan umum yang sering digunakan.
-
Bagaimana Bahasa Indonesia berkembang? Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca).
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat baca. Maka, kami desain acara ini semenarik mungkin untuk mengundang masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan mencintai bacaan,” ungkap Ipuk.
Dengan meningkatnya kualitas minat baca masyarakat, imbuh Ipuk, akan berdampak pada kemajuan daerah. “Dengan literasi yang kuat, tentu akan berdampak pada peningkatan SDM. Dengan SDM yang baik, kemajuan daerah akan lebih mudah tercapai,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Banyuwangi Zen Kastolani menjelaskan bahwa acara ini berlangsung selama sepekan. Mulai dari 22 - 27 Mei 2023. “Pengunjung bisa berkunjung setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 21.00,” jelasnya.
Dalam festival tersebut, pengunjung bisa menyaksikan pameran literasi yang terbagi dalam empat ruang pamer. Ruang pertama menyajikan informasi seputar Banyuwangi yang terekam dalam relief-relief candi ataupun prasasti.
“Di antaranya adalah kisah Sritanjung yang terekam dalam Candi Penataran, Candi Surowono, Gapura Bajang Ratu dan Candi Jabung,” jelas Zen.
Ruang selanjutnya menampilkan kekayaan naskah kuno. Naskah yang ditampilkan adalah naskah yang masih lestari dan hidup di tengah masyarakat Banyuwangi dengan berbagai ritual mocoan. Seperti Lontar Yusup, Hadis Dagang, Juwarsah dan Sritanjung.
“Naskah-naskah kuno tersebut telah ditransliterasi, diterjemahkan dan diterbitkan oleh Perpustakaan Daerah,” ungkap Zen.
Ruang pamer selanjutnya menampilkan kekayaan literasi sastra di Banyuwangi saat memasuki masa mesin cetak. Lahir berbagai karya tulis seperti novel, antologi puisi, kritik sastra hingga berbagau jurnal sastra dan budaya.
Ada juga ruang pamer yang menampilkan berbagai foto tempo dulu hasil jepretan seorang jurnalis foto asal Banyuwangi yang terbit di majalah Sin Po pada masa kolonial.
“Ini semua terintegrasi dengan ruang baca Perpustakaan Daerah yang bisa diakses secara konvensional maupun digital,” terang Zen.
Selain pameran, selama sepekan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya workshop aksara nusantara, bedah buku dan sarasehan. Pada malam harinya juga diisi dengan berbagai ekspresi seni dan panggung musik.
“Yang ingin mengikuti, bisa langsung datang ke perpustakaan. Gratis,” pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.
Baca SelengkapnyaRatusan penyair dan penulis dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti Jambore Sastra Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaFestival Indonesia Bertutur 2024 akan digelar di tiga lokasi berbeda di Bali.
Baca SelengkapnyaRibuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.
Baca SelengkapnyaFestival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.
Baca SelengkapnyaDalam ajang tersebut juga tersedia berbagai produk batik mulai dari kain, pakaian siap pakai, hingga aksesori yang bisa dibeli para pengunjung.
Baca SelengkapnyaFestival Sastra Kota Malang kali ini banyak membahas tentang wisata kuliner legendaris
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah penyelenggaraan ABBWI dan ABBI 2024.
Baca SelengkapnyaAcara ini melibatkan 900 seniman, baik dari dalam negeri maupun internasional.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaCapaian angka literasi dan numerasi Banyuwangi Tahun 2024 masuk dalam kategori Baik.
Baca SelengkapnyaFestival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Baca Selengkapnya