Resolusi Jihad era milenial: Santri wajib cerdas gunakan medsos
Merdeka.com - Diakui atau tidak, generasi milenial telah mendominasi Indonesia. Tak terkecuali santri muda. Maka, di era milenial ini, para santri diharapkan tetap cerdas menyebarkan konten berkualitas di media sosial.
"Inilah Resolusi Jihad zaman sekarang yang kita gelorakan. Dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional ini, kami mengajak sejumlah kalangan untuk menyadari tantangan berat yang kini ada di depan mata," kata salah satu dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Wasid Mansyur di Surabaya, Jumat (27/10).
Menurut dosen yang juga Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini, seiring perkembangan, Indonesia telah didominasi generasi milenial, yang nantinya akan mewarnai arah perjalanan bangsa.
-
Apa kontribusi santri untuk masa depan Indonesia? 'Mari kita niatkan pada masing masing pribadi mulailah dari diri sendiri untuk meniatkan memulai bagaimana kontribusi santri sejarah masa depan Indonesia yang lebih baik khususnya Kota Pasuruan memujudkan Kota Madinah,' sambungnya.
-
Mengapa santri milenial membuat kata-kata lucu? Kehidupan di pesantren yang kadang terasa berat, justru menjadi sumber inspirasi bagi mereka untuk menciptakan kata-kata lucu yang menghibur dan penuh makna.
-
Bagaimana cara santri milenial membuat kata-kata lucu? Mereka kreatif dalam menggambarkan keseharian, menciptakan guyonan yang relate bagi sesama santri, tapi tetap ringan dan asyik untuk dinikmati siapa saja.
-
Apa yang membuat kata-kata santri milenial lucu? Mereka tak hanya mahir dalam menyerap ilmu, tapi juga pandai mengolah humor dari pengalaman sehari-hari. Kehidupan di pesantren yang kadang terasa berat, justru menjadi sumber inspirasi bagi mereka untuk menciptakan kata-kata lucu yang menghibur dan penuh makna.
-
Siapa yang membuat kata-kata santri milenial lucu? Mereka tak hanya mahir dalam menyerap ilmu, tapi juga pandai mengolah humor dari pengalaman sehari-hari.
-
Kapan Hari Santri Nasional diperingati? Tanggal 22 Oktober setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri.
Maka diperlukan sejumlah persiapan agar masa depan negeri ini tetap berjalan sesuai cita-cita luhur para pendiri bangsa. "Generasi milenial adalah mereka yang lahir tahun 1980 hingga 2000, yang juga dikenal sebagai generasi Y. Dan tentu saja di dalamnya ada elemen santri," katanya lagi.
Dengan memaparkan hasil yang didapat salah satu lembaga riset, angka generasi milenial tersebut mencapai 81,27 juta jiwa dan disusul generasi berikutnya yakni 68,02 juta jiwa. "Ini artinya bahwa masa depan bangsa Indonesia ditentukan generasi muda yang mendominasi jumlah penduduk seluruhnya," sambungnya.
Untuk selanjutnya, diperlukan langkah serius agar para generasi milenial ini mampu membawa angin perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. "Membawa udara segar bagi bangsa Indonesia yang telah berumur 72 tahun," tandasnya.
Sementara terkait momentum Hari Santri Nasional, dalam pandangan Wasid, tidak semata perayaan seremonial tahunan. "Namun yang mendesak adalah mengingatkan kepada generasi milenial akan makna Resolusi Jihad yang pernah digagas sejumlah ulama dan kiai, khususnya pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari," paparnya.
Bagi Wasid, mempertahankan NKRI harus tetap terbawa di sanubari santri yang merupakan bagian tak terpisahkan dari generasi muda. "Karena itu santri milenial juga harus cerdas menggunakan sejumlah sarana termasuk media sosial untuk menyebarkan konten berkualitas dan bernada damai."
Dan lewat forum diskusi Cangkir 9, yang akan digeber pada Sabtu (28/10) besok di Surabaya, beberapa pegiat media dan literasi dihadirkan untuk membahas persoalan generasi milenial. "Kami mengundang antara lain Fauzi Priambodo selaku santri pengusaha, RN Bayu Aji yakni akademisi dan sejarah muda, juga Chafid Wahyudi yang dikenal sebagai pegiat literasi," jelasnya.
Nama lain yang akan berbagi sudut pandang adalah Syaifullah Ahmad Nawawi dari Majalah Aula, akademisi dan Santri Techno Community, M Zikky, Ahmad Karomi (Pengasuh Santri Zaman Now), Dodik Nurcahyo, Najih Ramadhan, serta praktisi media TV, Said Hudaini.
Wasid berharap dengan kehadiran para narasumber ini, akan menjadi nilai lebih dari diskusi Cangkur 9 nanti. "Mari bersama ikut merayakan momentum ini yakni dengan mulai dari diri sendiri, dengan berbagi konten berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Semua pihak tidak perlu saling hujat satu sama lain karena ketenangan sebenarnya sangat dirindukan di masa-masa penuh hoax seperti saat ini," harapnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca SelengkapnyaKata-kata ucapan Hari Santri Nasional 2023 bisa dibagikan kepada sahabat dan orang-orang terdekat.
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaSantri di era modern dan digitalisasi seperti saat ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikira maupun tenaga,
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap Hari Santri Nasional Tahun 2024 dijadikan momentum mewujudkan santri yang inovatif dan kreatif.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, patriotisme bagian dari menghargai jasa pahlawan
Baca SelengkapnyaMillenial dianggap menjadi penentu masa depan Indonesia
Baca SelengkapnyaDeklarasi ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaMP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnya