Ruhut: Fadli Zon stres jangan didengar, nanti kita ikut stres
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon , untuk tidak memprovokasi aksi massa anarkis. Menurutnya, tindakan polisi untuk mengamankan situasi sekitaran Mahkamah Konstitusi (MK) saat sidang putusan PHPU, Kamis (21/8), dinilai sudah baik.
"Orang stres jangan didengar nanti kita ikut stres. Sudahlah Fadli Zon jangan lagi jadi kompor meleduk, jangan ngipas-ngipas Pak Prabowo," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/8).
Menurut Anggota Komisi III DPR RI ini, aparat kepolisian telah bekerja dengan maksimal. Situasi dan kondisi di Jakarta saat ini pun dalam keadan kondusif. Sehingga, kericuhan yang terjadi kemarin bukan disebabkan oleh polisi.
-
Kenapa Prabowo tetap joget meskipun diejek? Mantan Danjen Kopassus itu tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
"Pihak kepolisian kita acung jempol dibawah Pak Sutarman sebagai Kapolri, Pak Dwi Priyatno sebagai Kapolda Metro Jaya sudah bekerja baik," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut cara polisi membubarkan massa pendukung Prabowo brutal dan biadab. Fadli kesal lantaran polisi dari Polda Metro Jaya menyemprotkan water cannon dan menembak peluru karet dengan membabi buta.
Dia mendesak Kapolri Jenderal Sutarman memecat Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno.
"Ini adalah salah satu cara yang tidak profesional, brutal dan biadab. Padahal aksi ini berlangsung damai. Kami mendesak Kapolda Metro Jaya harus dicopot," tegas Fadli di Jakarta, Kamis (21/8).
Fadli heran mengapa polisi membuat kawat berduri untuk menghalangi massa pendukung Prabowo melakukan aksinya. Justru, kata Fadli, dengan cara-cara polisi itu yang membuat massanya panas sehingga menjadikan situasi tidak kondusif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran meminta Luhut mengungkapkan siapa orang toxic yang bisa ganggu kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaGestur Gibran merupakan upaya untuk mengompori pendukung.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Baca SelengkapnyaMenurut JK orang yang lebih tidak boleh masuk jajaran kabinet adalah yang tidak mentaati Undang-undang
Baca SelengkapnyaProjo Ungkap Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi tidak mau mengartikan lebih jauh arah perkataan Luhut.
Baca SelengkapnyaNamun, Rizieq Shihab mendorong untuk tetap mengkritisi pemerintahan saat ini. Menurutnya, mendukung pemerintah tak mesti dengan menjilat.
Baca SelengkapnyaDalam debat saja sudah emosi lalu kebawa-bawa setelah debat, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik,” kata Hasto
Baca Selengkapnya