Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Sakit Akui Banyak Pasien PDP Corona Masih Berkeliaran

Rumah Sakit Akui Banyak Pasien PDP Corona Masih Berkeliaran petugas medis china tangani pasien corona. ©2020 China Daily via REUTERS

Merdeka.com - Deddy Corbuzier kembali mengunggah video di akun Youtube-nya untuk menanggapi diskusinya bersama Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Kali ini dia mengundang perwakilan dari Pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Muhammad Luthfi Hakim. Video berdurasi 35 menit itu membahas mengenai pasien yang dilepas oleh salah satu rumah sakit swasta.

Di awal video Deddy mempertanyakan kepada Luthfi mengenai tanggapannya terhadap pasien yang dilepas oleh rumah sakit swasta setelah dinyatakan pasien dalam penanganan (PDP).

"Pasien itu datang ke poliklinik diperiksa oleh SpPD (spesialis penyakit dalam) kami, kemudian dari SpPD, karena dia menyampaikan ada riwayat dari luar negeri. Kemudian ini harus diperiksa kemungkinan Covid-19," kata Luthfi dalam video yang diunggah di Youtube Channel Deddy Corbuzier, Sabtu (21/3).

Saat itu, Luthfi menambahkan, pasien itu dirujuk ke IGD dengan diantar oleh Dokter SpPD untuk dibantu rujukan. Kala itu pasien tersebut diberikan arahan untuk dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

"Pada saat itu dia tanya 'ini saya boleh pulang?, saya mau mampir dulu ke rumah' kalau gak salah dia punya anak kecil, dilarang 'oh jangan langsung ke rumah sakit, jangan kemana-mana'. Kemudian dia setelah selesai itu, itulah kemudian dia muncul video itu," jelasnya.

Lalu Deddy menyampaikan tanggapan dari perempuan yang dinyatakan PDP tersebut. Bahwa dirinya memang diberikan rujukan ke RSPI Sulianti Saroso dengan tidak boleh menemui keluarganya dan disuruh menggunakan taksi.

Perempuan itu mempertanyakan apakah tidak ada protokol yang lebih manusiawi dalam menangani orang yang dinyatakan PDP.

Luthfi menjawab, memang kalau bicara mengenai protokol dalam mengantarkan pasien ke rumah sakit rujukan itu tidak ada.

"Kitakan bicara protokol di negara ini menghadapi yang seperti ini, kita memang tidak ada pengantaran untuk seperti ini. Inikan dia kondisinya tensinya bagus, kemudian dari segi temperature juga bagus, tidak menunjukkan gejala sesak napas, batuk itu tidak ada," jawabnya.

"Walaupun dia PDP kita tidak ada prosedur untuk pengantaran seperti itu, termasuk nanti dia pulang akan ketemu dengan orang, kan itu tentu bagaimana dia membatasi diri, jangan sampai dia kontak dengan orang lain," lanjut Lutfi.

Lalu mendengar pernyataan Luthfi, Deddy menanggapi dengan seperti itu berarti banyak pasien PDP yang berkeliaran di jalan.

"Memang banyak," jawab Luthfi.

Mendengar jawab itu, Deddy dibuat kaget dan mengatakan, "Oke saya kasih dulu wow berarti banyak orang PDP berkeliaran di jalan," katanya kaget.

Lalu, Luthfi menjelaskan, dengan menggambarkan kasus positif Corona pasien satu dan dua. Saat pasien satu dan dinyatakan positif, maka diminta orang yang dekat dengan mereka untuk lakukan self isolation. Dan itu semua harus kesadaran dari masyarakat masing-masing.

"Jadi gini saya mau ngasih gambaran katakanlah kita bicara tentang kasus korona satu dan dua waktu itu kita mintakan sama rumah sakit yang bersangkutan SDM yang kontak pasien tersebut supaya self isolation di rumah masing-masing," kata Luthfi

"Kalau kita bicara pengantaran, ini semua kan harus diantarkan dan itukan gak mungkin, jadi harus ada partisipasi aktif dari masyarakat," tutupnya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Viral Video IGD RSUD Bekasi Membludak Akibat Pasien DBD, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Video IGD RSUD Bekasi Membludak Akibat Pasien DBD, Ini Penjelasan Kemenkes

Tampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.

Baca Selengkapnya