Saat Dua Menteri Jelaskan Utang Pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Dua menteri kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Budi Karya Sumadi (Menhub) dan Muhadjir Effendy (Mendikbud) menjadi narasumber dalam talkshow Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keduanya membeberkan kesuksesan pemerintahan Jokowi selama 5 tahun terakhir.
Keduanya sempat membahas posisi utang Pemerintah Indonesia di hadapan ribuan mahasiswa. Baik Budi Karya maupun Muhadjir berusaha menjelaskan posisi utang yang banyak menjadi pembicaraan tersebut.
"Kan banyak yang bilang Indonesia utangnya banyak. Di sini kelihatan perbandingan rasio utang Indonesia sebesar 29 persen, bandingkan dengan Malaysia sebesar 68 persen, Thailand sebesar 35 persen. Turki sebesar 207 persen dan Brasil sebesar 281 persen," kata Budi Karya Sumadi mengawali pembicaraan dengan slide data yang ditampilkan di layar, Jumat (30/11).
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
Usai membeberkan data, Menteri Budi Karya meminta pendapat Menteri Muhadjir yang disebutnya sebagai Mantan Rektor. Muhadjir pun mengawali komentar dan penjelasannya.
"Yang penting utang itu digunakan untuk investasi, tidak untuk dikonsumsi. Kalau kita gunakan investasi kemudian ada keuntungannya digunakan untuk membayar cicilan, termasuk untuk membuka lapangan kerja," katanya.
Menteri Muhadjir memberi contoh saat menjabat sebagai rektor dan membangun kampus UMM. Tidak semua anggaran pembangunan UMM menggunakan uang fresh, tetapi juga melalui peminjaman atau utang.
"Tetapi kita pinjam dengan baik, kita kelola dengan baik, kita hitung dengan baik. Sehingga dapat membangun UMM makin besar. Alhamdulillah 11 tahun tetap menjadi juara di Jawa Timur," ungkapnya.
Mendapat penjelasan lewat pengalaman Muhadjir membangun UMM, Menteri Budi pun menimpali tentang dialognya dengan rektor UMM, Fauzan.
"Tadi saya memang tanya pada Pak Rektor, ini bisa bangun UMM sebesar ini gimana? Swadaya, dan ternyata Universitas Muhammadiyah Malang mempraktikkan ada sebagian yang pinjam. Jadi bukan negara saja tetapi Universitas juga," kata Menteri Budi menimpali.
Muhadjir juga menegaskan, di dunia ini tidak ada negara yang tidak mempunyai utang. Amerika Serikat sebagai negara super power pun juga memiliki utang besar.
"AS utangnya jauh lebih besar dibanding utang Indonesia. Brasil utangnya 261,5 persen artinya beban utangnya itu cukup besar. Utang itu selama masih di bawah 50 persen maka dianggap masih aman. Malaysia sudah tidak aman. Turki tidak aman, Thailand masih aman, Indonesia aman, Brasil sangat berbahaya," jelas pria yang sebelumnya dikenal sebagai pengamat Militer ini.
Kata Menteri Muhadjir, Brasil diperkirakan akan menghadapi masalah besar kalau tidak pandai-pandai mengelola negaranya.
"Brasil akan menjadi negara gagal yang disebut dengan midle income track, dia terjebak dalam pendapatan menengah, naik tidak bisa dan lebih mudah menurun. Dan Indonesia harus menghindari ini," jelasnya.
Penjelasan kedua menteri pun semakin hangat dengan hadirnya guyonan pelawak Dul Gombres dan Topan. Keduanya membawa suasana penuh tawa selama memberikan penjelasan tentang utang pemerintahan Jokowi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaRasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.
Baca Selengkapnya