Spanduk Sambutan Pendukung Jokowi Bertulis 'Selamat Datang Prabowo'

Merdeka.com - Datang di acara deklarasi Jamaah Thoriqoh Sathoriah An Nahdliyah Indonesia di Jalan Bogorami I, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Capres 02 Prabowo Subianto disambut sekitar 200 pendukung Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin, Selasa (19/2).

Ratusan warga Bulak Rukem Timur yang tergabung dalam relawan Sedulur Dewe–barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf itu mengadang perjalanan Prabowo di persimpangan Jalan KH Tambak Deres menuju lokasi acara.

Selain berorasi, para pendukung 01 ini juga membentangkan spanduk bertuliskan: Selamat Datang Bapak Prabowo di Wilayah Bulak-Kenjeran, Kami Menyambut sebagai Tamu tapi Pilihan Kami Tetap Nomor 1 Jokowi-Ma’ruf Amin.

"Tujuan kita menyampaikan ke Pak Prabowo bahwa silakan datang tapi aspirasi masyarakat di sini tetap ke Pak Jokowi," kata Koordinator Aksi, Wiyono sembari menandaskan bahwa daerah tersebut merupakan basis pendukung Jokowi-Ma’ruf.

Sempat terjadi adu argumen antara kedua belah pihak. Tapi berhasil dilerai tim dari Bawaslu dan aparat keamanan, sehingga suasana tetap kondusif.

Sementara timses Prabowo-Sandi di wilayah Surabaya, Tri Susanti menilai aksi para pendukung Jokowi-Ma’ruf ini menunjukkan sikap yang tidak saling menghormati dan bentuk sebuah ketidakadilan.

"Kita sesuai izin, tapi selalu diadang tiap ada kunjungan capres maupun cawapres, kita tidak pernah melawan, jangan dibiarkan. Kami butuh keadilan," tegas Tri Susanti.

Prabowo disambut pendukung Jokowi ©2019 Merdeka.com

Uang Negara Banyak di Luar Negeri

Sementara Prabowo, saat berorasi di hadapan Jamaah Thoriqoh Sathoriah An Nahdliyah Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah yang sekarang, termasuk Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah mengakui kalau ada sekitar Rp 11.400 triliun uang Indonesia berada di luar negeri.

"Uang di semua bank di dalam negeri, hanya sekitar Rp 5.465 triliun. Sekitar itulah mungkin datanya naik turun. Jadi di luar kurang lebih dua kali lipat dibanding di dalam negeri," ungkap Prabowo.

Menurutnya, Indonesia tidak mungkin bisa makmur dengan situasi seperti yang terjadi saat ini. "Bukan Prabowo pesimistis. Para petugas, para aparat negara, kalian dibayar oleh rakyat, gajimu dari rakyat. Sepatumu, bajumu, mobilmu, rumahmu dari rakyat. Jangan lah saudara dzolim kepada rakyatmu sendiri," katanya.

Prabowo juga menegaskan, bahwa mereka yang berani mengintimidasi dan mengancam rakyatnya sendiri, pasti akan tumbang. "Itu adalah pelajaran sejarah manusia. Tidak pernah ada kekuasaan kalau tidak didukung rakyatnya sendiri, kekuasaan bisa langgeng."

Menurutnya, Indonesia sangat kaya. "Karena itulah, tugas pemimpin di mana saja adalah menjaga amanah yang diberikan kepercayaan dari rakyat agar tidak dikecewakan. Kalau mampu berbuat yang terbaik, kalau tidak mampu ya harus mengakui tidak mampu," tegasnya lagi.

Prabowo juga mengaku, niatnya maju kembali sebagai Capres di Pilpres 2019 ini adalah untuk mengabdi dan berbakti kepada negara. "Niat kita tidak ada yang negatif, niat saya adalah untuk mengabdi dan berbakti kepada negara dan bangsa, dan rakyat kita," katanya meyakinkan.