Satgas Sebut Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Lebih Baik dari Dunia
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menyebut persentase kasus aktif di Indonesia berada pada angka 7,3 persen. Posisi Indonesia di bawah rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 8,43 persen.
Kasus aktif merupakan kasus positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan maupun isolasi.
"Setelah beberapa minggu ke belakang persentase kasus aktif di Indonesia lebih tinggi dari dunia, akhirnya pada tanggal 20 Agustus kemarin untuk pertama kalinya persentase kasus aktif Indonesia kembali lebih rendah dari kasus aktif dunia. Penurunan ini bertahan hingga kemarin, di mana kasus aktif Indonesia sebesar 7,3 persen sedangkan kasus aktif dunia 8,43 persen," kata Wiku kepada wartawan, Rabu (25/8).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Wiku menjelaskan, penurunan signifikan kasus aktif Covid-19 terjadi dalam sepekan ini menjadi 306.760, dari data minggu sebelumnya sebesar 384.807 kasus. Tingginya angka penurunan kasus aktif Covid-19 dikontribusikan 32 dari 34 provinsi di Indonesia.
Sementara dua provinsi lainnya mengalami kenaikan kasus aktif Covid-19, yakni Aceh naik 1,86 persen dan Papua naik 0,04 persen. Pada saat bersamaan, angka kesembuhan di Aceh turun 1,92 persen dan Papua turun 0,06 persen.
Wiku menambahkan, ada lima provinsi di Indonesia yang mengontribusikan penurunan kasus aktif Covid-19 tertinggi, yakni DI Yogyakarta turun 6,75 persen, diikuti Kalimantan Barat turun 6,18 persen, Gorontalo turun 5,78 persen, Sulawesi Tengah turun 5,64 persen, dan Papua Barat turun 5,59 persen.
Sebelumnya, Wiku mengatakan persentase kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 3,2 persen. Ini menunjukkan, persentase kematian Indonesia lebih tinggi dari dunia yang hanya 2,09 persen.
"Kematian di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dunia," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8).
Dalam beberapa pekan terakhir, kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Khusus hari ini, kematian yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu bertambah sebanyak 1.038, sehingga total kumulatifnya menjadi 128.252 orang.
"Masih tingginya penambahan kematian di Indonesia menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke-9 kematian kumulatif tertinggi di dunia," ujarnya.
Pemerintah, kata Wiku, terus berupaya menekan kasus kematian Covid-19. Salah satu caranya, terus memasifkan upaya 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (penelusuran) dan Treatment (perawatan).
"Pemerintah terus memasifkan upaya 3T," tutur dia.
Melalui 3T, lanjut Wiku, akan banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi. Adanya penemuan dini kasus Covid-19 akan berdampak pada terjadinya penambahan pasien sembuh.
"Hal ini secara paralel dapat menurunkan peluang penambahan kasus, meningkatkan angka kesembuhan yang berimbas pada penurunan angka kematian," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya