Sebelum Daftar Cagub Jateng Di PDIP, Hendi Nyekar Ke Makam Kedua Orang Tua
Usai nyekar, Hendi akan mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju di Pilgub Jawa Tengah di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah.
Hendi merupakan anak ke-10 dari pasangan Bapak Sunarso dan Ibu Sutarni.
Sebelum Daftar Cagub Jateng Di PDIP, Hendi Nyekar Ke Makam Kedua Orang Tua
Mantan Wali kota Semarang yang saat ini menjabat Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi (Hendi) mengunjungi makam kedua orangnya. Hal itu dilakukan Hendi sebelum menunaikan niatnya untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah lewat PDI Perjuangan.
Bertempat di TPU Bergota Kota Semarang, Hendi lebih dulu 'nyekar' ke makam ayahnya di Taman Makam Pahlawan Bergota sebelum bergeser ke makam ibunya.
Hendi sendiri merupakan anak ke-10 dari pasangan bapak Sunarso dan Ibu Sutarni. Ayah Hendi, Sunarso merupakan seorang Purnawirawan TNI Kesdam VII / Diponegoro. Pada masa purnanya, ayah Hendi sendiri juga dikenal sebahai salah satu tokoh penggerak koperasi di Indonesia.
Sebagai anak tentara, Hendi dikenal aktif dalam organisasi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI (FKPPI). Dirinya pun tercatat pernah dipercaya untum menahkodai FKPPI Jawa Tengah sebagai Ketua sejak tahun 2011 sampai 2023. Sedangkan sejak pada 2023 kemudian Hendi dipilih untuk mengemban amanah sebagai Ketua Bidang Industri dan Konstruksi pada kepengurusan pusat KB FKPPI.
Usai nyekar, Hendi akan mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju di Pilgub Jawa Tengah di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah.
Pria yang akrab disapa Mas Hendi ini selalu memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei untuk Pilgub Jateng. Terbaru Dalam survei Top Of Mind Gubernur Jawa Tengah yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indeks Data Nasional (IDN), Hendrar Prihadi (Hendi) berada di peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas 17,8%.
Hendi yang selama ini masih bungkam dalam merespon kontestasi Pilgub Jateng 2024 jauh meninggalkan nama-nama lain yang sudah giat melakukan sosialisasi ke masyarakat. Sebut saja Sudaryono yang hanya mampu meraup elektabilitas 11,5% hingga Mei 2024. Selain itu nama - nama lain yang muncul antara lain adalah Taj Yasin Maimoen 10,5%, Dico Ganinduto 10,2%, Bambang Wuryanto 8,6%, Yusuf Chudlori 17,9%, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi 7,9%, Casytha Arriwi Kathmandu 3,7%, Sudirman Said 1,3%, dan sebesar 20,68% menyatakan belum menentukan pilihan hingga tidak menjawab.