Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekolah di Jabar Harus Selektif Memilih Guru

Sekolah di Jabar Harus Selektif Memilih Guru Uu Ruzhanul Ulum. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Zul Atsari

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut guru yang mengajar di sekolah harus memiliki jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan cinta tanah air Indonesia. Oleh karena itu ia meminta agar semua sekolah selektif dalam penerimaan guru agar tidak sampai memberikan paham berbahaya kepada siswa saat mendidik.

Menurut Uu, para siswa sangat rentang saat menerima informasi, terlebih dari guru yang mendidik di sekolah. Padahal saat ini belum tentu semua informasi yang disampaikan tersebut seutuhnya benar sehingga harus bisa disaring.

"Saat ini kita menerima informasi bahwa sudah ada indikasi siswa tingkat SMA/sederajat yang mendekati radikalisme. Namun hal tersebut bukan ancaman, tetapi lebih kepada kekhawatiran bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya saat ditemui di Garut, Jumat (13/12).

Orang lain juga bertanya?

Uu mengaku bahwa pihaknya menerima arahan dari pemerintah pusat agar memberi arahan kepada sekolah dan siswa tentang bela negara. Hal kongkret yang akan dilakukan sendiri adalah pihaknya melalui KCD (kantor cabang dinas) Pendidikan datang ke sekolah-sekolah dan berbicara dengan guru dan siswa untuk memberikan penjelasan soal radikalisme.

Ia sendiri mengimbau para guru dan siswa agar tidak gampang terbawa ajakan dan masuk kelompok yang tidak sesuai. Menurutnya juga para guru dan kepala sekolah harus melakukan pengawasan ketat dalam kegiatan ekstra kurikuler.

"Kalau dulu ada Rohis (Rohani Islam), sekarang ganti jadi Eksis atau Ekskul Islam," katanya.

Sekolah Setuju

Sementara itu Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin mengaku sangat menyetujui pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat dalam penerimaan guru secara selektif. Proses seleksi guru, diakunya sudah dilakukan oleh pihaknya.

Diungkapkan Dadang, lima tahun lalu di sekolahnya sempat muncul indikasi siswa yang terpapar radikalisme. Hal tersebut dibuktikan dengan sang siswa tidak mau mengikuti upacara bendera dan enggan menghormati bendera merah putih.

"Ini muncul sebelum isu radikalisme kencang terdengar. Saat itu kami sampai memanggil orang tuanya karena anak itu setiap ke sekolah berkopiah dan menggunakan sendal dan enggan menggunakan sepatu," ungkapnya.

Setelah pihaknya melakukan penelusuran, sang siswa menurutnya kemungkinan besar sudah terpapar radikalisme sehingga langsung memberikan pemahaman kepadanya agar memahami falsafah negara Indonesia.

"Kalau sekarang Alhamdulillah kita tidak menemukan lagi ke arah radikalisme. Semua guru dan siswa memiliki pemahaman yang sama soal NKRI," katanya.

Ia menyebut bahwa saat menemukan adanya siswa yang terpapar radikalisme, maka wajib dilakukan pembinaan. Hal tersebut menurutnya harus dilakukan karena seluruh warga memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan sesuai dengan undang-undang.

"Kalau radikal ini kan versinya BNPT, mereka lebih paham. Kalau dalam hal pendidikan, siapapun juga memiliki hal yang sama, apapun alirannya, agamanya," tutupnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes

Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan

Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.

Baca Selengkapnya
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks

Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks

Baca Selengkapnya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru

Baca Selengkapnya
Pesan Heru Budi Kepada Kepala Sekolah: Tidak Ada Lagi Murid Senior Bullying Junior
Pesan Heru Budi Kepada Kepala Sekolah: Tidak Ada Lagi Murid Senior Bullying Junior

Heru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Curang Dalam PPDB, Menteri Muhadjir: Anak Dididik Jadi Koruptor
Orang Tua Curang Dalam PPDB, Menteri Muhadjir: Anak Dididik Jadi Koruptor

Jika orang tua berlaku curang, sama saja telah mendidik anaknya untuk menjadi koruptor

Baca Selengkapnya
Heru Budi Minta Tak Ada Lagi Bullying di Sekolah: Siswa Belajar dengan Baik, Turuti Nasihat Guru
Heru Budi Minta Tak Ada Lagi Bullying di Sekolah: Siswa Belajar dengan Baik, Turuti Nasihat Guru

Heru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.

Baca Selengkapnya
Ganjar Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungli ke Siswa
Ganjar Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungli ke Siswa

Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.

Baca Selengkapnya
Lantik Kepala Sekolah SMA/SMK Sumut, Ini Pesan Gubernur Edy Rahmayadi
Lantik Kepala Sekolah SMA/SMK Sumut, Ini Pesan Gubernur Edy Rahmayadi

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi baru saja melantik 10 Kepala Sekolah SMA/SMK. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pesan tegas.

Baca Selengkapnya
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun

Ayo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.

Baca Selengkapnya
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek

Disdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!

Jokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini

Baca Selengkapnya