Sidak Bupati Banyumas tak mempan, tarif parkir liar masih menjamur
Merdeka.com - Momen jelang lebaran di beberapa titik wilayah Purwokerto dimanfaatkan juru parkir dengan menaikkan tarif melebihi ketentuan yang berlaku. Kondisi tersebut membuat Bupati Banyumas, Achmad Husein melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik kantong parkir wilayah Purwokerto, Minggu (3/7).
Dalam sidaknya, Husein menemukan beberapa petugas parkir menarik tarif parkir melebihi aturan Perda retribusi jasa umum di Kabupaten Banyumas. Orang nomor satu di Banyumas itu langsung menegur petugas parkir dan koordinator parkir setempat.
"Ini tidak boleh, harusnya parkir motor Rp 1.000. Mulai sekarang harus Rp 1.000, kalau besok masih ada yang menarik Rp 2.000 akan saya cabut izinnya," ancam Husein kepada petugas parkir di kawasan perbelanjaan Jenderal Soedirman Purwokerto.
Ia mengemukakan, sidak ini akan terus dilakukan sampai dengan setelah lebaran mendatang di beberapa titik keramaian. Diakuinya, hingga saat ini pihaknya masih memberikan teguran saja, karena untuk menindaklanutinya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo) Banyumas.
Tak hanya itu, Husein juga menyasar munculnya parkir liar yang tidak terdata dalam unit pelaksana teknis perpakiran Dishubkominfo. Ia mengemukakan, masih memberi toleransi sepanjang juru parkir liar yang beraksi tidak menarik tarif lebih dari Rp 1.000.
"Sekarang kendaraan memang cukup banyak dan menyebabkan petugas parkir yang memiliki kartu tanda anggota kewalahan, sehingga memberdayakan orang lain. Sementara, hal itu masih ditoleransi selama sepengetahuan petugas resmi. Namun pada dasarnya hal itu tidak dibenarkan," jelasnya.
Setelah rombongan sidak Bupati Banyumas berpindah tempat dari kawasan Kebondalem, Dian Aprilia, seorang fotografer dari sebuah media ditarik parkir motor sebesar Rp 2.000. Dia mengaku sempat ngotot akan melaporkan ke Bupati Banyumas, tetapi langkah tersebut mendapat tantangan dari juru parkir tersebut.
"Saya ancam akan laporkan ke Bupati Banyumas, malah nantang. Dia bilang 'ya gari dilaporkan. Jenengku Teguh nang endi-endi wis merata kabeh rongewu mba (Ya tinggal laporkan saja. Namaku Teguh, di mana-mana sudah merata semua dua ribu, mbak)," katanya.
Sebelum terjadi peristiwa tersebut, rombongan Bupati Banyumas sempat memasang spanduk yang berisi tarif parkir resmi berdasar Perda yang berlaku di Banyumas di tempat tersebut. Dalam spanduk tersebut tertulis 'parkir motor Rp 1.000, parkir mobil penumpang, sedan, taxi, pick up Rp 2 ribu dan bus/truck besar/sedang Rp 5 ribu, apabila ada oknum menarik tarif lebih laporkan ke bupati'
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono menanggapi soal marak parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBeroperasinya LRT Jabodebek membuka peluang bagi masyakarat sekitar menyediakan kantong-kantong parkir dengan tarif yang variatif.
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaViral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap maraknya parkir liar selama ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pengendara mobil dipatok tarif Rp150.000 saat parkir di kawasan Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus jukir liar ini sebelumnya telah sempat diungkap oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaThamrin mengaku petugas parkir di depan Asrama Haji Sudiang adalah warga sekitar.
Baca Selengkapnya