Sidak Samsat Magelang, Ganjar temukan praktik pungli saat cek fisik
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memergoki praktik pungutan liar (pungli) di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah. Pungli tersebut terungkap saat politikus PDIP ini mendapat keluhan warga yang mengurus pajak kendaraan bermotor.
Setelah menerima laporan itu, Ganjar segera menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Samsat Kota Magelang, di mana gedungnya masih proses pembangunan. Pungutan itu dilakukan aparat saat melakukan cek fisik kendaraan.
Sugiharto, warga Magelang Tengah, secara mengaku dimintai uang sebesar Rp 50 ribu oleh seorang polisi saat mengurus pelat nomor dan cek fisik kendaraan roda duanya. Pengakuan itu disampaikannya ketika ditanya langsung oleh Ganjar.
-
Bagaimana Ganjar menanggapi laporan pungli? “Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan,“ tegasnya.
-
Apa yang dilakukan Ganjar terhadap pungli di SMKN 1 Sale? “Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan,“ kata Ganjar di sela kunjungan di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023) malam.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Kenapa Ganjar kunjungi ponpes? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Kenapa Ganjar Pranowo soroti penegakan hukum Polri? Chico mengatakan hal ini bisa dilihat dari adanya pencopotan baliho capres-cawapres tertentu.'Terlihat dari kejadian kejadian seperti pemasangan baliho capres cawapres/parpol tertentu yang disinyalir dilakukan oleh aparatnya.
Baca berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Ngurus nopo (urus apa) pak? Dimintai uang enggak?" tanya Ganjar sambil menunduk ke arah kakek yang memakai kaos garis-garis putih coklat dan berkupluk putih ini, Rabu (4/10).
"Ngurus pajak Pak Gub. Tadi waktu cek fisik dimintai uang Rp 50 ribu sama petugas cek," jawabnya.
Mendengar pengakuan itu, mata Ganjar mendelik. Dia mengajak lelaki tersebut menuju ke loket dan meminta agar uang yang diberikan kepada Brigadir Dani, petugas loket cek fisik, untuk dikembalikan.
"Wah kok bayar! Siapa yang suruh bayar. Ayo sini pak, minta kembali lagi uangnya," tegas Ganjar sambil menuntun Sugiharto.
Didatangi Ganjar, Brigadir Dani wajahnya pucat pasi dan kaku. Dia nampak salah tingkah Meski demikian, tidak ada kata maaf dari mulutnya.
"Tadi salah ngomong dan salah denger pak," kilah Dani sembari mengembalikan uang milik Sugiharto.
setelah mendapatkan uangnya kembali, Sigiharto mengungkapkan kerap dimintai uang setiap kali mengurus perpanjangan pajak kendaraan roda dua miliknya. Uang yang dibayarkan sebesar Rp 50 ribu, tanpa disertai kuitansi.
"Tadi saya dimintai uang Rp 50 ribu. Enggak tahu kenapa langsung diminta uang begitu saja. Katanya untuk administrasi formulir, padahal setahu saya gratis," keluh Sugiharto.
"Temen-teman saya juga semua ditarik. Saya terpaksa membayar karena katanya memang begitu alurnya," lanjut kakek berambut putih itu.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ganjar mengaku kecewa dengan maraknya praktik pungli di beberapa Samsat.
"Oh ya! Sebenarnya kekecewaan saya sudah lama. Wong ini kejadiannya bukan hanya sekarang kok. Sudah dari dulu terjadi kok. Jadi naik turun, naik turun ada, enggak ada," tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Meski demikian, Ganjar memuji tindakan petugas Samsat Wonogiri. Mereka tidak memungut pungli dan mendeklarasikan untuk menolak praktik pungli.
"Kemarin sempat Kapolres Wonogiri itu menarik. Dia malah waktu saya kunjungi mendeklarasikan diri dengan pelayanan online, bebas korupsi, bebas pungli dan dia sampaikan. Maka saya mengapresiasi. Nah tinggal kita lihat, mudah-mudahan kawan-kawan yang lain mendukung itu. Sehingga samsat jadi lebih baik, saya carikan solusi lah," ungkap mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Praktik pungli kesalahan tidak hanya ada pada petugas, bahkan bisa dilakukan oleh masyarakat yang ingin proses pengurusan pajaknya dipercepat atau masyarakat sebagai wajib pajak tidak mau mengurus sendiri melalui calo.
"Maka tulisanya di depan semua urus sendiri lebih cepat. Nah ternyata urus sendiri masih ada yang belum bisa bersepakat. Ada yang sudah bersih mau tidak menggunakan itu dan tidak mau. Kalau yang mau bersih ya tidak mau itu. Tapi kalau tidak mau bersih ya mencari-cari. Itu kan tidak enak melayani masyarakat seperti itu," terangnya.
Ganjar menambahkan, meski praktik pungli ini tidak sebanding nilainya namun. Yang terpenting bagi dirinya adalah mentalitas petugas dan masyarakat yang melakukan dan memunculkan pungli harus dibenahi.
"Sebenarnya duitnya nggak gede tapi kalau akumulasi tiap hari kan ya gede," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya adalah Pungli yang berada di jembatan timbang.
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca SelengkapnyaIPW melaporkan Ganjar ke KPK dalam kasus dugaan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, tindakan tegas tersebut merupakan langkah agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.
Baca SelengkapnyaSelama memiliki bukti, kasus dugaan gratifikasi tersebut harusnya tetap diselidiki.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan dirinya tak pernah menerima gratifikasi seperti yang dilaporkan oleh IPW.
Baca SelengkapnyaGanjar juga berbicara komitmen bersama calon wakil presidennya yakni Mahfud MD untuk menyikat korupsi lantaran merugikan masyarakat.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca Selengkapnya