Disdik Jateng Lindungi Siswi Bongkar Pungli di SMKN 1 Sale Agar Tak Dibully
siswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
siswi tersebut mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Disdik Jateng Lindungi Siswi Bongkar Pungli di SMKN 1 Sale Agar Tak Dibully
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jawa Tengah memastikan keamanan dari siswi yang membongkar praktik pengutan di SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, mengatakan siswi tersebut juga mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan. "Saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan," kata Uswatun Hasanah, Rabu (12/7).
Selain diberi pendampingan, Uswatun juga memastikan kenyamanan siswi tersebut selama berada di sekolah dan selama proses belajar. "Siswa harus dijamin agar nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun," kata
Untuk diketahui, praktik itu terbongkar ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berdialog dengan para siswi di Pendopo Kabupaten Rembang hari Rabu (10/7) lalu. Saat itu Ganjar bertanya apakah sekolahnya, ternyata siswi itu menjawab kalau ia membayar Rp300 ribu dengan dalih infak. Atas laporan itu, Kepala SMKN 1 Sale tersebut sudah dibebastugasjan dan ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Posisi kepala SMKN 1 Sale dilaksanakan oleh pelaksana harian.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Diksdikbud Jateng, pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar. Ada juga 44 siswa yang tidak membayar karena tergolong tidak mampu. Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat."Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen,"
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah Jawa Tengah, Uswatun Hasanah
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram dengan raktik pungutan tersebut karena jelas SMA Negeri dan SMK Negeri bebas dari pungutan alias gratis. Ia berharap kejadian di Rembang jadi pelajaran dan tidak terulang di tempat lain.
"Kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," tegas Ganjar.