Sempat Dicopot Ganjar karena Pungutan Berkedok Infak, Widodo Kembali Jabat Kepsek SMK 1 Sale Rembang
Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo yang sempat dicopot akibat kasus dugaan pungutan liar berkedok infak, kini dikembalikan ke jabatan semula.
Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo yang sempat dicopot akibat kasus dugaan pungutan liar berkedok infak, kini dikembalikan ke jabatan semula.
Sempat Dicopot Ganjar karena Pungutan Berkedok Infak, Widodo Kembali Jabat Kepsek SMK 1 Sale Rembang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, setelah kepala SMKN 1 Sale Rembang dijabat pelaksana harian (Plh) selama 30 hari, Widodo yang ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng diminta untuk menyelesaikan masalah.
Dari hasil kajian masalah, dugaan pungli di SMK 1 Sale Rembang dianggap selesai.
"Terhitung Jumat kemarin, Widodo sudah dikembalikan sebagai Kepala SMKN 1 Sale Rembang," kata Uswatun Hasanah saat ditemui di kantor Gubernur Jateng, Senin (14/8).
Sejumlah orang tua telah mendapatkan kembali uang yang sebelumnya disetorkan melalui kedok infak.
"Dana dikembalikan ke siswa bagi mereka yang ingin. Kemudian ada sebagian orang tua yang ketika dikembalikan itu menolak atau tak mau, karena sudah iklas. Tapi semua sudah dilakukan proses."
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah.
Uswatun menjelaskan tak ada sanksi administrasi yang diterima Widodo. Namun, teguran telah diberikan sebelumnya dengan ditarik ke Cabdin Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.
"Tidak ada temuan masuk kantong pribadi. Kemudian ada peringatan ringan, sedang dan berat. Ketika bisa buktikan tak ada tujuan memperkaya diri sendiri atau jalur stateginya salah, komite sudah paham, siswa paham, dan berjanji tak mengulangi lagi. Jadi tidak ada sanksi administrasi. Peringatan ini sanksinya."
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Tengah terus mendalami soal praktik pungutan di SMKN 1 Sale Kabupaten Rembang. Siswa yang curhat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan membongkar pungutan itu juga diberi perhatian berupa pendampingan. Uswatun Hasanah mengatakan, mengingat aduan siswa ke Gubernur Ganjar yang ditanya apakah sekolahnya membayar, ternyata ia membayar Rp 300 ribu dengan dalih infak.