Sistem satu arah Bogor telan korban pemotor tewas di tempat

Merdeka.com - Kecelakaan lalu lintas berupa tabrakan adu banteng antara sepeda motor Yamaha B 6440 ZHP dengan mobil Honda Mobilio F 1474 LW di kawasan tertib lalu lintas Jalan Ir H Juanda, salah satu ruas jalan yang diberlakukan Sistem Satu Arah (SSA), tepatnya depan SMAN 1, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (19/02).

Akibatnya, selain kedua kendaraan ringsek, M Daniel (18) pengendara motor warga Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE) Blok C5 Nomor 7, RT 005 RW 009, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor tewas seketika dilokasi kejadian. Sedangkan Yusril Ismail (27) sopir mobilio warga Kampung Cibungbulang, RT 01 RW 03, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

"Sedangkan Rommy Apriandi yang dibonceng M Daniel mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Salak, Bogor," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji, Minggu (19/02).

Ia menjelaskan kecelakaan nahas itu terjadi sekitar pukul 04.15 Wib saat kondisi arus lalu lintas lengang, diduga korban yang berboncengan dengan Rommy Apriandi dari arah Jalan Jenderal Sudirman, Air Mancur menuju Bogor Trade Mall (BTM) seharusnya melewati Jalan Jalak Harupat, Pajajaran dan Jalan Otista (memutar) sesuai Sistem Satu Arah, tapi malah memilih Jalan Ir H Juanda, tak disangka saat itu juga dari arah berlawanan datang kendaraan roda empat dalam kecepatan tingggi, sehingga tabrakan hebat tak terhindarkan.

"Berdasarkan penyidikan semepntara dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan dua saksi dilokasi kejadian, kecelakaan ini diduga kuat pengendara motor melakukan pelanggaran lalu lintas berupa melawan arus di ruas jalan yang diberlakukan Sistem Satu Arah (SSA)," katanya.

Maka dari itu dari kejadian kecelakaan ini, pihaknya senantiasa selalu menghimbau agar masyarakat tidak melanggar lalu lintas, terlebih di ruas jalan raya yang sedang diberlakukan SSA lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor (Jalan Ir H Juanda, Jalak Harupat, Pajajaran dan Otista).

"Kejadian ini bisa menjadikan kita pelajaran berharga bagi pengendara sepeda motor lainnya, supaya tidak lagi terbiasa contra flow atau melawan arus," tuturnya.