Situs Pemprov Banten dihack, ada pesan dukungan buat KPK
Merdeka.com - Situs resmi Pemerintah Provinsi Banten, www.bantenprov.go.id,Sabtu (5/10) dini hari tadi jadi sasaran hacker. Biasanya situs itu menampilkan berita-berita dan kegiatan pemprov, termasuk kegiatan Gubernur Ratu Atut Chosiyah, kini situs itu berubah wajah.
Wajah situs berubah menjadi hitam, dengan pesan tulisan berupa dukungan kepada KPK untuk mengusut kasus yang melibatkan Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan. Di sisi kiri situs terpampang jelas foto Gubernur Banteng, Ratu Atut, kakak kandung Wawan.
Hacker menyasar situs Pemprov Banten setelah dua hari lalu KPK menangkap Tubagus Chaery Wardhana di Jalan Denpasar, Jakarta, atas kasus dugaan suap dalam sengketa Pilkada Lebak, yang juga menyeret Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Tubagus Chaery, yang akrab disapa Wawan itu adalah adik kandung Ratu Atut, dan suami dari Airin Rachmi Diany, Wali Kota Tangerang Selatan. Sehari setelah dia ditangkap, KPK juga langsung mencekal Ratu Atut pergi ke luar negeri.
Bunyi pesan dalam situs Pemprov Banten begini:
RAKYAT BANTEN
[+] THE CONSCIENCE OF BANTEN [+]
Ini adalah dunia kami sekarang, Dunia tanpa batas dengan seribu harapan tanpa ada Tubagus Chaery Wardhana (Wawan) yang Mengkudeta seluruh politik di banten.
Dari mulai Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang menjadikan politik gelap, Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman yang menang tampa pengetahuan jelas, walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang menuai kontroversi sehingga pemilihan diulang kembali, dan sekarang kembali di Lebak Banten?
Anda menganggap WAWAN hanya sebatas itu? Banyak tender yang beralih kepada dia, semua politik bisnis dan kekuasaan di kuasai oleh WAWAN, kami siap bantu KPK untuk mengusut semua kasus kecurangan WAWAN dan Sang RATU, Kami menyiapkan bukti yang menyandung kasus di Banten. Seluruh LSM di banten Siap membantu KPK demi Banten Yang Lebih baik
pesan dari: keben (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan data pemilih yang bocor merupakan data daftar pemilih tetap atau DPT
Baca SelengkapnyaKPU melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait kebocoran data pemilih tersebut.
Baca SelengkapnyaYusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal itu PJ Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menyelidiki kebenaran video
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaTarigan, tokoh masyarakat di Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Timur mengaku kesal.
Baca Selengkapnya