Smart kampung di Banyuwangi, mudahkan layanan kependudukan
Merdeka.com - Banyuwangi merilis program smart kampung. Berbagai urusan administrasi di desa kini sudah dapat dilakukan dengan layanan berbasis internet. Kepala Desa dan para pejabat pun bahkan bisa memberikan tandatangan elektronik untuk mempercepat layanan untuk warganya.
Akhir tahun ini, seluruh kelurahan dan hampir separuh desa di Kabupaten Banyuwangi akan menerapkan layanan Smart Kampung ini.
Selama ini, memang sudah sangat sering mendengar istilah smart city. Tetapi, istilah smart kampung mungkin baru ada di Banyuwangi. Sejak Mei 2016, Kabupaten Banyuwangi sudah mulai merintis penggunaan teknologi informasi dan komputer (TIK) untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di desa-desa.
-
Apa tujuan Banyuwangi meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan? Peluncuran tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai upaya mewujudkan peningkatan layanan publik dan penguatan data.
-
Di mana program Digitalisasi Kelurahan diluncurkan? Di antaranya dengan meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Jumat (18/8).
-
Apa program pengentasan kemiskinan Banyuwangi? 'Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera,' ungkap Bupati Ipuk.
-
Apa program utama Kampung KB Banyuwangi? 'Programnya sangat holistik mulai terkait pre-marital, kelahiran, perkembangan anak pada 1000 hari kelahiran, hingga remaja juga ada. Ini sangat mengagumkan,' ujarnya.
-
Apa yang menjadi program prioritas Banyuwangi? Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banyuwangi sendiri mencanangkan delapan program prioritas. Mulai dari pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ekosistem produktif pelaku pariwisata, UMKM, dan pertanian. Selain itu, juga penguatan modal sosial, pengelolaan lingkungan hidup, tranformasi digital layanan publik, dan pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Strategis (KES).
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka kemiskinan? 'Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,' papar Ipuk. Ipuk mencontohkan dalam upayanya menekan angka kemiskinan. Seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat Rukun Tetangga dilibatkan. Tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, inovasi ini merupakan bagian dari usaha Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan, termasuk di dalamnya memperbaiki pelayanan publik di desa. Contohnya saja dalam mengurus surat-surat pelayanan publik, seperti Kartu Keluarga, Surat Pernyataan Miskin (SPM), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (disingkat SKCK), dan surat kematian. “Semuanya kini bisa dilaksanakan sangat cepat, tepat, dan akurat,” ujarnya.
Berbagai layanan adminitrasi yang semula rumit dan butuh waktu lama dalam pengurusannya, kini dapat terselesaikan dengan cepat dan murah. Selain dimanfaatkan untuk memperbaiki layanan administrasi, Smart Kampung ini juga diintegrasikan dengan berbagai program untuk mendorong kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan. "Dengan konsep Smart Kampung ini, pemberdayaan masyarakat diharapkan akan semakin meningkat" kata Abdullah Azwar Anas.
Tak heran, Bupati Banyuwangi bertekad keras untuk menerapkan model layanan Smart Kampung ke seluruh desa di wilayahnya. Saat ini, baru 24 desa dan 28 kelurahan di Banyuwangi yang telah menerapkan Smart Kampung. Tahun ini, Abdullah Azwar Anas berniat untuk terus menambah desa Smart Kampung . Targetnya, pada akhir tahun menjadi 73 desa dan 28 kelurahan. Artinya, dari 149 desa yang ada di Banyuwangi, hampir separuh sudah akan menikmati layanan Smart Kampung ini pada akhir 2017.
Harus diakui bahwa Smart Kampung ini merupakan sebuah terobosan yang cerdas dan sekaligus bermanfaat. Masyarakat Banyuwangi pantas bersyukur karena di wilayah itu kerap kali muncul inovasi yang tak terduga.
Ide smart Kampung sendiri sebenarnya berawal dari inovasi yang lahir dari bawah. Awalnya, Smart Kampung dikembangkan oleh Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Desa yang memiliki penduduk 20.488 jiwa ini membuat aplikasi data base kependudukan yang mempermudah kinerja pelayanan masyarakat. Aplikasi administrasi desa itu bernama SIMADe.
Aplikasi SIMADe itu merangkum segala bentuk pelayanan publik Desa Ketapang, mulai surat izin nikah, surat pembuatan KTP, surat pengajuan SKCK hingga surat kematian dan kelahiran. Aplikasi ini juga merangkum data kependudukan secara detil. Ada informasi tentang golongan darah, pekerjaan, agama dan usia warga. Semua informasi itu terintegrasi. Jadi, jika suatu waktu Kepala Desa mengeluarkan surat keterangan kematian, pada saat itu pula jumlah penduduk akan berkurang. Sebaliknya, jika ada laporan tentang kelahiran, secara otomatis jumlah penduduk akan bertambah.
Slamet Kasihono, Kepala Desa Ketapang menyatakan, walaupun SIMADe sudah lumayan bagus, SIMADe masih memiliki kelemahan. Yakni, karena aplikasi ini belum terkoneksi dengan data Dinas Kependudukan di kabupaten. “Contohnya, meskipun Desa sudah mengeluarkan surat kematian, tapi data di Dinas Kependudukan tidak berubah," ujar dia. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca SelengkapnyaMemudahkan warga di desa-desa memenuhi kebutuhan air bersih, Banyuwangi membangun ribuan sambungan rumah (SR) air bersih.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi menerapkan skema padat karya, dengan melibatkan warga pra sejahtera untuk tenaga kerjanya.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Teguh Setya Budi, kepada Sekda Mujiono.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait demografi dan kependudukan di tengah kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaSebanyak seribu pelaku usaha kecil dan mikro (UMK) Banyuwangi mengikuti pengurusan sertifikasi halal secara gratis
Baca SelengkapnyaPembangunan berdasarkan MoU antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Bumi Suksesindo untuk pembangunan rumah sakit, Rabu (18/9).
Baca Selengkapnya