Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sungai Cikijing tercemar, diduga berasal dari limbah PT Kahatex

Sungai Cikijing tercemar, diduga berasal dari limbah PT Kahatex Ilustrasi pencemaran lingkungan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Kepala BPLHD Jabar Anang menuding pencemaran lingkungan di Sungai Cikijing, Jawa Barat dilakukan PT Kahatex. Industri terbesar di Sumedang itu justru membantah tudingan tersebut.

Tuduhan itu di arahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyusul putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang menunda pemberlakuan surat keputusan izin pembuangan limbah cair Bupati Sumedang, terhadap tiga perusahaan tekstil di Rancaekek, Sumedang.

Menanggapi hal tersebut, PT Kahatex lewat kuasa hukumnya membantah tudingan pencemaran lingkungan. Pihaknya tegas mengatakan proses pengelolaan limbah sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Orang lain juga bertanya?

"Baku mutu limbah PT Kahatex yang dibuang ke sungai selalu diuji di Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) milik Kementerian Perindustrian dan Laboratorium Sucofindo secara berkala dan itu selalu dilaporkan kepada para buyer di Eropa," kata Kuasa Hukum PT Kahatex, Andy Nababan, saat menggelar jumpa pers di Pabrik Kahatex, Sumedang, Jumat (1/7) sebagaimana dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Andy menjelaskan Sungai Cikijing kondisinya memprihatinkan karena menanggung beban limbah 30 industri. Tak hanya itu, sungai tersebut juga telah mengalami sedimentasi yang mengakibatkan sungai lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.

"Posisi sungai lebih tinggi dari area pesawahan, maka ketika hujan, air sungai meluap dan menerpa sawah serta tambak milik penduduk yang kemudian dikatakan tercemari limbah industri," katanya.

Andy menerangkan kawasan Sumedang sudah ditetapkan jadi kawasan industri sejak puluhan tahun lalu. Sementara di seberang perbatasan kota yakni Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung masih memiliki tata ruang kawasan pertanian. Dua daerah itu, kata dia, tidak sinkron karena kawasan industri membuang limbah ke daerah pertanian di Rancaekek, sementara pemerintah kurang memperhatikan kondisi pengairan kawasan tersebut.

"Sungai Cikijing juga tak pernah direvitalisasi, secara tidak langsung telah mengendapkan limbah-limbah industri ini sejak bertahun-tahun," kata Andy.

Andy menegaskan PT Kahatex selalu memperhatikan pengelolaan limbah industri. Misalnya dengan membangun tiga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang luasnya tiga hektare. Selama ini, PT Kahatex selalu membuang limbah setelah melalui proses pengolahan di IPAL yang diawasi secara ketat, karena Kahatex sudah menjalin kerja sama dengan pemegang merk internasional.

"Untuk menyuplai barang-barang ke Eropa, PT Kahatex harus memenuhi 1.306 item klausul ramah lingkungan yang menjadi standardisasi industri Eropa," katanya.

Dirinya mengklaim standardisasi itu lebih ketat dibandingkan standar indusri di Jawa Barat, maupun Indonesia. Bahkan perusahaan dari Eropa langsung datang meninjau ke kawasan industri Kahatex untuk melihat standardisasi IPAL.

"Itu bukti mereka sangat peduli dengan hal itu, jadi aneh kalau produk kami di Eropa dapat diterima, tapi di sini dinyatakan mencemari lingkungan," tutupnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal

Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.

Baca Selengkapnya
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati

Pemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya
KPK Telusuri Potensi Kerugian Negara di Kasus Pengeboran Air di Trawangan
KPK Telusuri Potensi Kerugian Negara di Kasus Pengeboran Air di Trawangan

KPK akan meminta penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayang Gunung terkait proyek tersebut.

Baca Selengkapnya
Anggap Peraturan Menteri LHK Tidak Tepat Hitung Kerugian Ekologis, Kubu Tersangka Kasus Korupsi Timah Beberkan Alasannya
Anggap Peraturan Menteri LHK Tidak Tepat Hitung Kerugian Ekologis, Kubu Tersangka Kasus Korupsi Timah Beberkan Alasannya

Pada permen LHK 7/2014 dibuat untuk mengatur mekanisme penyelesaian sengketa perdata lingkungan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau

Sudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.

Baca Selengkapnya
Sidang Harvey Moeis, Hakim Heran PT Timah Rusak Lingkungan Sampai Rp271 T Tapi KLHK Beri Penilaian Baik
Sidang Harvey Moeis, Hakim Heran PT Timah Rusak Lingkungan Sampai Rp271 T Tapi KLHK Beri Penilaian Baik

Penilaian itu terkait dengan pengelolaan lingkungan tambang kepada PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya
Terungkap Dua Perusahaan Pencemar Udara di Jakarta
Terungkap Dua Perusahaan Pencemar Udara di Jakarta

Kedua perusahaan tersebut beroperasi di Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal

Baca Selengkapnya
Kejagung Didukung Masukan Dampak Ekologi Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung Didukung Masukan Dampak Ekologi Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.

Baca Selengkapnya
Kejagung Ungkap Pengakuan Mengejutkan Mantan Gubernur Babel, Tidak Tahu Potensi Kekayaan Timah
Kejagung Ungkap Pengakuan Mengejutkan Mantan Gubernur Babel, Tidak Tahu Potensi Kekayaan Timah

Dia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.

Baca Selengkapnya
Bupati Tak Mau Tutup Pabrik Buang Limbah Bikin Sungai Cileungsi Bau Busuk: Investasi Harus Dijaga
Bupati Tak Mau Tutup Pabrik Buang Limbah Bikin Sungai Cileungsi Bau Busuk: Investasi Harus Dijaga

Bupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.

Baca Selengkapnya