Sungai Cikijing tercemar, diduga berasal dari limbah PT Kahatex
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Kepala BPLHD Jabar Anang menuding pencemaran lingkungan di Sungai Cikijing, Jawa Barat dilakukan PT Kahatex. Industri terbesar di Sumedang itu justru membantah tudingan tersebut.
Tuduhan itu di arahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyusul putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang menunda pemberlakuan surat keputusan izin pembuangan limbah cair Bupati Sumedang, terhadap tiga perusahaan tekstil di Rancaekek, Sumedang.
Menanggapi hal tersebut, PT Kahatex lewat kuasa hukumnya membantah tudingan pencemaran lingkungan. Pihaknya tegas mengatakan proses pengelolaan limbah sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
-
Pertamina, siapa yang bertanggung jawab dalam pengurangan limbah fesyen? Sebagai figur publik, Andien merasa bertanggung jawab terhadap upaya pengurangan limbah fesyen, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
"Baku mutu limbah PT Kahatex yang dibuang ke sungai selalu diuji di Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) milik Kementerian Perindustrian dan Laboratorium Sucofindo secara berkala dan itu selalu dilaporkan kepada para buyer di Eropa," kata Kuasa Hukum PT Kahatex, Andy Nababan, saat menggelar jumpa pers di Pabrik Kahatex, Sumedang, Jumat (1/7) sebagaimana dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Andy menjelaskan Sungai Cikijing kondisinya memprihatinkan karena menanggung beban limbah 30 industri. Tak hanya itu, sungai tersebut juga telah mengalami sedimentasi yang mengakibatkan sungai lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.
"Posisi sungai lebih tinggi dari area pesawahan, maka ketika hujan, air sungai meluap dan menerpa sawah serta tambak milik penduduk yang kemudian dikatakan tercemari limbah industri," katanya.
Andy menerangkan kawasan Sumedang sudah ditetapkan jadi kawasan industri sejak puluhan tahun lalu. Sementara di seberang perbatasan kota yakni Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung masih memiliki tata ruang kawasan pertanian. Dua daerah itu, kata dia, tidak sinkron karena kawasan industri membuang limbah ke daerah pertanian di Rancaekek, sementara pemerintah kurang memperhatikan kondisi pengairan kawasan tersebut.
"Sungai Cikijing juga tak pernah direvitalisasi, secara tidak langsung telah mengendapkan limbah-limbah industri ini sejak bertahun-tahun," kata Andy.
Andy menegaskan PT Kahatex selalu memperhatikan pengelolaan limbah industri. Misalnya dengan membangun tiga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang luasnya tiga hektare. Selama ini, PT Kahatex selalu membuang limbah setelah melalui proses pengolahan di IPAL yang diawasi secara ketat, karena Kahatex sudah menjalin kerja sama dengan pemegang merk internasional.
"Untuk menyuplai barang-barang ke Eropa, PT Kahatex harus memenuhi 1.306 item klausul ramah lingkungan yang menjadi standardisasi industri Eropa," katanya.
Dirinya mengklaim standardisasi itu lebih ketat dibandingkan standar indusri di Jawa Barat, maupun Indonesia. Bahkan perusahaan dari Eropa langsung datang meninjau ke kawasan industri Kahatex untuk melihat standardisasi IPAL.
"Itu bukti mereka sangat peduli dengan hal itu, jadi aneh kalau produk kami di Eropa dapat diterima, tapi di sini dinyatakan mencemari lingkungan," tutupnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaMunculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaKPK akan meminta penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayang Gunung terkait proyek tersebut.
Baca SelengkapnyaPada permen LHK 7/2014 dibuat untuk mengatur mekanisme penyelesaian sengketa perdata lingkungan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca SelengkapnyaPenilaian itu terkait dengan pengelolaan lingkungan tambang kepada PT Timah Tbk.
Baca SelengkapnyaKedua perusahaan tersebut beroperasi di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca Selengkapnya