Tak Lagi Galak, Pengusaha Ivan Sugianto Tertunduk Lesu Minta Maaf Usai Paksa Anak SMA Sujud & Gonggong
Ivan sebelumnya menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong karena telah mengejek anaknya.
Muncul video, Ivan Sugianto, pengusaha Surabaya, meminta maaf usai videonya ngamuk kepada siswa SMA Gloria Surabaya viral di media sosial. Ivan tampak menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong.
Setelah video itu mendapat cibiran dari banyak warganet hingga polisi turun tangan, Ivan akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya.
"Saya Ivan Sugianto sebagai orang tua dari Excel, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi," katanya dalam video berdurasi lebih kurang 2 menit lebih, Kamis (14/11).
Ivan mengatakan, permintaan maaf itu dia sampaikan kepada SMA Gloria 2, orang tua siswa, terutama kepada siswa E yang telah dia hardik.
"Serta saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat," katanya.
Alasan Ivan mengaku baru muncul karena selama ini sedang introspeksi atas apa yang dia perbuat.
"Selama ini saya lebih memilih diam, saya lebih memilih untuk intropeksi diri atas perbuatan yang terjadi. Semoga Tuhan bisa mengampuni saya, semoga Tuhan bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik," katanya.
Ivan juga meminta maaf kepada anak istrinya yang akhirnya ikut dipermaluka atas apa yang dia perbuat.
"Untuk istri dan anak saya, papa minta maaf, papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu," ujar Ivan dengan suara lirih.
Polisi Usut Video Ivan Sugianto Suruh Anak SMA Sujud & Gonggong
Polisi turun tangan mengusut kasus pengusaha Surabaya Ivan Sugianto yang memaksa seorang siswa SMA SMK Gloria untuk sujud dan menggonggong. Polisi juga telah memeriksa Ivan Sugianto setelah kasus tersebut viral di media sosial.
"Saat itu juga melakukan klarifikasi kepada saudara berinisial I. Yang ramai di media sosial, yang di media sosial itu kalau kita lihat saudara 'I' ini menjadi pelaku (aktor) pada kejadian," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto kepada awak media, Rabu (13/11).
Selain I, polisi memeriksa orang tua korban dan pada guru korban di sekolah. Setidaknya, total sudah ada 8 orang saksi yang hingga kini sudah dilakukan pemeriksaan.
"Kurang lebih ada sekitar 8 orang yang sudah diperiksa pada tanggal 22 dan sampai sekarang ini," tegasnya.
Setelah kasus ini viral, Dirmanto mengatakan polisi juga telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut sejak viral pada 21 Oktober. Ia menyatakan, polisi juga telah mendatangi pihak sekolah.
"Penyelidik ini sudah mendatangi sekolah pada saat itu juga. Jadi, viralnya itu pada 15.30 temen-temen dari Polrestabes ini pada saat itu juga langsung ke sekolah. Namun, karena sudah sore kan sekolahnya sudah tutup sehingga pada waktu itu juga sudah melakukan klarifikasi terkait viralnya video itu, kepada beberapa orang yang ada di sana, termasuk sekuriti yang ada di situ," papar Dirmanto.