Tak Lagi Garang, Pria Ngaku Pengedar & Ancam Bunuh Polisi di Malang Melas Minta Maaf
Merdeka.com - Pria atas nama Rosidi yang videonya viral mengaku sebagai pengedar narkoba dan mengancam membunuh polisi akhirnya meminta maaf. Pria asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang itu diamankan dari rumah seorang temannya di Kecamatan Turen.
"Nama saya Rosidi yang telah membuat gaduh atau membikin video viral menantang-nantang kepolisian atau anggota Polri, Saya meminta maaf kepada Kapolri dan Kapolda Jatim, Kapolres Malang dan beserta jajarannya," demikian pernyataan Rosidi dalam video yang diupload di akun instagram Polres Malang, Rabu (12/4).
Sebelumnya video Rosidi berdurasi 1 menit, 13 detik mengaku sebagai pengedar narkoba dan akan membunuh polisi disertai cacian serta makian. Video Rosidi viral tersebar di media sosial.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
"Saya mohon untuk diberikan peluang agar permasalahan saya ini diberikan untuk restorative justice," demikian akhir video permohonan maaf tersebut.
Satreskrim Polres Malang menangkap Rosidi, namun tidak menemukan narkoba sebagaimana dalam video pengakuannya yang viral. Namun Rosidi dinilai telah membuat kegaduhan dan menyebarkan ujaran kebencian dengan menantang polisi.
"Sudah diamankan tim Satreskrim Polres Malang," ujar Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.
Penyidik menjerat Rosidi dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ia mengaku membuat video tersebut karena khilaf.
Berikut video viral Rosidi yang dibuatnya melalui Snack Video.
"Assalamualaikum wa ramatullahi wa barakatu. Ini buat polisi polisi nakoba dari Rosidi atau Rosdam. Kalau Anda mendapatkan informasi kalau Rosidi menjual narkoba, betul. Rosidi menjual narkoba. Kalau anda ingin menangkap saya, silakan di mana mana. Jangankan di rumah, di jalan saya selalu membawa narkoba."
"Kalau anda mendapatkan informasi dari cepu atau sp sp kalian polisi narkoba, saya bunuh semua. Jangan tanggung-tanggung, kalau sama Rosidi di mana mana OK. Saya tunggu di mana-mana kalau anda ngincer saya ya. Jangan tanggung-tanggung tapi Rosidi di mana-mana, tak culek mata kalian semua, tak tunggu, janxxx kau ini, pangkatmu ceketer ae," ucap Rosidi dalam video viral itu.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaAksi arogan anggota polisi mengancam karyawan viral di media sosial. Polisi tersebut mengatakan akan menembak karyawan tersebut saat bertanya.
Baca SelengkapnyaViral anggota polisi lalu lintas bertindak arogan terhadap pemotor.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaViral Pungutan Liar Berkedok Retribusi di Tanah Abang, Polisi Tangkap Terduga Pelaku
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaKonten yang disebarkan R dengan narasi pendemo ditusuk aparat adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaVideo itu sengaja direkam petugas inisial RA untuk meminta sejumlah uang kepada para napi.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah diamankan, namun motif pelaku masih belum terungkap.
Baca SelengkapnyaTerlihat pelaku mengancam dan meminta HP serta uang dari pemilik warung.
Baca SelengkapnyaSopir yang membawa senjata tajam itu kemudian berteriak menantang ke pengendara mobil yang dikejarnya untuk berhenti
Baca Selengkapnya