Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TB Hasanuddin akui Fahmi Habsyi, eks staf Kabakamla pernah jadi caleg PDIP

TB Hasanuddin akui Fahmi Habsyi, eks staf Kabakamla pernah jadi caleg PDIP TB Hasanuddin. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin menegur staf khusus perencanaan dan anggaran di Badan Keamanan Laut (Bakamla), Fahmi Habsyi, agar tak ikut campur proyek pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla. Hal itu diungkapkannya saat menjadi saksi untuk terdakwa Fayakhun Andriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

Hasanuddin menceritakan, pernah ditanya Fayakhun mengenai sosok Fahmi Habsyi. Hasanuddin menegaskan Fahmi bukan orang PDIP, meski dia mengamini Fahmi pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dapil Depok.

"Pada saat proses ini Fayakhun tanya apakah Fahmi itu orang PDIP, saya jawab tidak, saya waktu itu marah kepada Fahmi ketika dia menyatakan kang saya mohon bantuan soal APBN-P saya bilang sesuaikan dengan proses yang berlaku saja. Kemudian dari situ saya bilang kamu jangan bawa-bawa (partai)," ujar Hasanuddin, Rabu (26/9).

Dia mengaku tak tahu menahu alasan Fayakhun menanyakan sosok Fahmi. Belakangan dia baru mengetahui antara Fayakhun dan Fahmi terjadi perselisihan terkait proses penganggaran di Bakamla.

Hasanuddin berasumsi keduanya berseteru karena merasa berjasa memuluskan anggaran tersebut. Kendati demikian, hingga ini tidak diketahui keberadaan Fahmi saat ini.

Hasanuddin mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Fahmi sejak ia menegurnya. Dari kasus ini, Fahmi Habsyi menawarkan Fahmi Darmawansyah satu proyek pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla.

Dia mengatakan, akan menjamin perusahaan Fahmi Darmawansyah menggarap proyek tersebut dengan syarat harus ada komitmen fee terhadap Bakamla. Pada prosesnya, ia kemudian dikenalkan dengan Fayakhun oleh TB Hasanuddin.

Dalam BAP milik Fayakhun, Hasanuddin bahkan mengarahkan agar Fayakhun berkoordinasi dengan Fahmi Habsyi mengawal penganggaran Bakamla.

Fayakhun Andriadi didakwa menerima suap USD 911.480,00 terkait pengadaan alat satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Ia diduga mengupayakan agar ada penambahan alokasi anggaran untuk Bakamla pada APBN Perubahan tahun 2016.

Dari pengadaan proyek tersebut, Fayakhun mematok jatah untuknya sebesar tujuh persen dari nilai proyek sebesar Rp 850 miliar. Fayakhun kemudian meminta anak buah Fahmi Darmawansyah, pemilik PT Merial Esa atau Melati Technofo pemenang proyek pengadaan alat satmon, bernama M Adami Okta merealisasi satu persen terlebih dahulu.

Realisasi 1 persen pun dilakukan Fahmi beberapa tahap sehingga mencapai USD 911.480,00.

Atas perbuatannya Fayakhun didakwa telah melanggar Pasal 12 a atau Pasal 11 undang-undang nomor 31 tahun 1990 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Respons Dasco Gerindra Soal Kabar Fahri Hamzah Masuk Kabinet Prabowo Jadi Menteri Perumahan
VIDEO: Respons Dasco Gerindra Soal Kabar Fahri Hamzah Masuk Kabinet Prabowo Jadi Menteri Perumahan

Dasco menilai, pernyataan Hashim bukan sebagai bentuk calon menter

Baca Selengkapnya
PBNU Tuding Pansus Haji Urusan Pribadi, PKB: Lecehkan Keputusan Paripurna
PBNU Tuding Pansus Haji Urusan Pribadi, PKB: Lecehkan Keputusan Paripurna

Menurutnya, apabila Kemenag benar maka bisa dibuktikan di forum Pansus.

Baca Selengkapnya
Sekjen Hasto Tegaskan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP!
Sekjen Hasto Tegaskan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP!

Hasto mengatakan, bahwa Gibran sudah pamit dan sudah tidak boleh beranggota politik ganda.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tegaskan Pansus Haji Bukan karena Dendam Pribadi pada Menag Yaqut: Saya Harap PBNU Belajar Konstitusi
Cak Imin Tegaskan Pansus Haji Bukan karena Dendam Pribadi pada Menag Yaqut: Saya Harap PBNU Belajar Konstitusi

Cak Imin menegaskan Pansus Haji yang dibentuknya tidak ada hubungannya dengan PBNU.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK Buntut Istri Ikut Timwas Haji DPR, Cak Imin: Tak Ada Aturan yang Saya Langgar
Dilaporkan ke KPK Buntut Istri Ikut Timwas Haji DPR, Cak Imin: Tak Ada Aturan yang Saya Langgar

Cak Imin mengatakan, tidak ada aturan yang dilanggar olehnya.

Baca Selengkapnya
Hasto Puji Kelincahan Cak Imin Berpolitik: Jokowi Lengah Sedikit, Langsung Deklarasi dengan Anies
Hasto Puji Kelincahan Cak Imin Berpolitik: Jokowi Lengah Sedikit, Langsung Deklarasi dengan Anies

Hasto juga menyindir rekayasa hukum di MK dan sisi gelap kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai

Cak Imin menyinggung garis keturunan Hadi yang memiliki darah Kiai Besar dari Pondok Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Malang.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta

Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.

Baca Selengkapnya
Fadhil Rahmi Gantikan Tu Sop jadi Cawagub Bustami di Pilkada Aceh
Fadhil Rahmi Gantikan Tu Sop jadi Cawagub Bustami di Pilkada Aceh

Fadhil Rahmi merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh.

Baca Selengkapnya
PKB Tidak Pernah Disodori Nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024
PKB Tidak Pernah Disodori Nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024

Dalam mengusung nama-nama di pilkada, PKB memutuskannya berdasarkan aspirasi di tingkat DPW.

Baca Selengkapnya
Hamzah Haz Dinilai Sosok Politisi yang Teduh
Hamzah Haz Dinilai Sosok Politisi yang Teduh

Hamzah menjabat sebagai Wapres mendampingi Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2001.

Baca Selengkapnya