Ternak Sapi Bali Jadi Andalan Petani Siak di Masa Peremajaan Sawit
Merdeka.com - Peremajaan perkebunan sawit merupakan masa-masa galau bagi petani. Mereka harus menunggu beberapa tahun untuk menikmati pundi-pundi uang dari sawit sementara pekerjaan lain belum tentu ada.
Namun lain halnya bagi petani di Kabupaten Siak, Riau, khususnya anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Tunas Muda. Karena ikut program peremajaan sawit rakyat (PSR), mereka mendapat bantuan Rp1 miliar dari PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V sebagai modal usaha peternakan sapi.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, bantuan kepada petani plasma perusahaan ini bertujuan mendongkrak kemandirian ekonomi petani yang pendapatannya menurun karena peremajaan perkebunan sawit.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Kenapa petani tembakau mengalami masa sulit? Aan mengakui untuk saat ini para petani tembakau sedang mengalami masa sulit. Apalagi harga cukai tengah naik. Apabila cukai naik, pabrik tidak akan membeli tembakau yang mahal. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi petani.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa tantangan terberat yang dihadapi petani di Sukomakmur? Salah satu tantangan terberat dalam bertani adalah, mereka menyediakan modal yang tinggi untuk masa tanam, namun saat panen, mereka mendapat hasil yang rendah.
-
Siapa yang menjadi buruh di perkebunan? Adapun beberapa wilayah di Jawa yang menjadi pemasok utama para pekerja buruh perkebunan, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
-
Kenapa sawit perlu diremajakan? Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan.
"Dengan demikian diharapkan partisipasi petani dalam percepatan peremajaan kebun juga meningkat," kata Jatmiko di Pekanbaru. Dikutip dari Liputan6.com, Senin (25/1).
Jatmiko menerangkan, salah satu kendala percepatan PSR, selain permasalahan legalitas dan birokrasi, adalah kekhawatiran petani kehilangan penghasilan menjelang panen. Sebagai solusi, PTPN V juga memberikan kesempatan kepada petani bekerja langsung di areal perusahaan.
"Petani bisa mendapatkan gaji melalui pola padat karya tersebut, kemudian ada bantuan usaha sampingan melalui pendanaan UMK bergilir bergulir tadi," terang Jatmiko.
Jatmiko mengatakan, modal peternakan sapi di KUD tersebut juga program jangka panjang karena bisa mengintegrasikan sawit dengan sapi. Dari kebun sawit, petani bisa mencari pakan sementara sapi bisa menjadi pupuk.
Tidak hanya modal, petani penerima bantuan juga didampingi mengembangkan peternakan. Sehingga ke depannya, Siak tidak hanya jadi sentra sawit tapi juga sentra peternakan sapi.
"Saya berharap program ini berhasil sehingga menjadi nilai tambah ekonomi bagi para petani," kata pria yang juga menjabat Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Provinsi Riau ini.
Sementara itu, Ketua KUD Tunas Muda, Setyono, menyebut anggotanya juga sudah beternak sapi secara mandiri. Kemudian dengan program ini, ekonomi petani lebih terjaga selama replanting dan para petani mendapatkan tambahan sapi berupa jenis sapi bali.
"Sapi Bali dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan seperti tingkat adaptasi dan fertilitas tinggi serta daging yang lebih tebal," katanya.
Setyono merinci, dana Rp1 miliar yang didapat tidak seluruhnya digunakan untuk membeli sapi, melainkan juga digunakan untuk mendirikan kandang, serta perawatan perkebunan sawit milik para petani yang melaksanakan peremajaan.
"Saat ini sudah ada 50 ekor sapi bali yang kita beli. Sapi-sapi tersebut kita bagikan kepada para petani anggota," ujarnya.
Setyono mengatakan bahwa kelompok tani yang dia pimpin telah memiliki pengalaman beternak sapi secara mandiri sejak 2005 silam. Dia memastikan pengalaman itu akan menjadi modal berharga dalam penerapan praktik peternakan sapi bali yang tepat dengan integrasi perkebunan sawit.
Dia juga menyebut kebutuhan daging sapi di Kabupaten Siak cukup besar sehingga dirinya tidak khawatir dengan pemasaran daging sapi di kemudian hari.
"Terima kasih banyak kepada PTPN V yang mendukung kami secara penuh karena tidak hanya membantu dalam peremajaan sawit melalui jaminan pembiayaan, jaminan bibit unggul, dan jaminan kultur teknis, saat ini usaha sapi kami juga mendapat pendanaan," terangnya.
Setyono berkomitmen agar program ini berhasil dan menjadi pilot project pengembangan sapi di perkebunan sawit. Dia pun berdoa ke depannya Kabupaten Siak bisa menjadi sentra peternakan sapi.
Tunas Muda merupakan salah satu dari empat KUD petani plasma PTPN V yang tengah melaksanakan peremajaan sawit. Program peremajaan sawit rakyat itu dilaksanakan sepenuhnya oleh perusahaan perkebunan milik negara tersebut dengan total luas lahan mencapai 720 hektare.
Hingga kini, PTPN V terus mengakselerasi PSR sesuai dengan target perusahaan seluas 18.000 hektare hingga tahun 2023 mendatang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korupsi ternyata sudah ada di negeri ini sejak zaman dulu kala.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaJika bibit sapi biasanya dibandrol sekitar Rp 9.000.000 per ekor, bibit Sapi Gerumbungan bisa sampai Rp 11.000.000 per ekor.
Baca SelengkapnyaPerekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaMengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.
Baca SelengkapnyaSistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska) merupakan suatu program yang mengintegrasikan ternak dengan kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1980-an, komoditas bawang putih di Jateng memasuki masa jaya. Kini petani berharap campur tangan pemerintah agar komoditas itu bisa bersaing di pasar
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca Selengkapnya