Terungkap Penyebab Kecelakaan Fortuner Tewaskan 4 Orang di Jalur Dieng, Penyelidikan Dihentikan
Kecelakaan tragis itu menewaskan empat penumpang yang berasal dari Jakarta yang baru saja pulang dari acara keluarga.
Satlantas Polres Batang mengungkap penyebab kecelakaan Fortuner B 2435 UBQ terjun ke jurang sedalam 200 meter di jalur Dieng-Bawang. Ternyata, peristiwa itu terjadi karena pengemudi tidak menguasai medan.
Dikarenakan pengemudi meninggal dunia dan murni kecelakaan tunggal, penyelidikan kecelakaan maut ini dihentikan.
"Karena pengemudinya meninggal dunia, maka otomatis pemeriksaan tetap dilaksanakan pada saksi-saksi, untuk memenuhi bagaimana penyidikan yang ada," kata Kapolres Batang, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, Kamis (8/8).
Peristiwa kecelakaan maut terjadi di Jalur Bawang - Dieng Tanjakan Krakalan, Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Selasa (6/8) pukul 15.15 wib. Saksi menyebut mobil Fortuner itu melaju dari arah Selatan (Dieng) menuju ke Utara (arah Batang). Saksi yang mendahului mobil korban mencium bau menyengat kampas rem dan melihat mobil itu sempat berhenti di pinggir jalan.
"Tidak lama kemudian saksi melihat dari kaca spion bahwa Fortuner tersebut melaju dengan kecepatan tinggi langsung keluar jalan sehingga masuk jurang 250 meter tanpa meninggalkan bekas pengereman di jalan. Kecelakaan dipicu kegagalan fungsi pengereman," ujarnya.
Kecelakaan tragis itu menewaskan empat penumpang yang berasal dari Jakarta. Keempatnya adalah Empat korban yaitu Rumi Ianuar (50), Suljah Terawati (52), Mida (59) dan Ari Kusmayati (49).
Terkait bau yang keluar akibat rem yang bekerja terlalu keras, mengingat jalur Bawang-Dieng memiliki medan ekstrem dengan tanjakan dan turunan curam.
Sebelum kecelakaan, keempat korban yang masih berkerabat ini sedang berwisata di Dieng dan menginap di sebuah penginapan sejak sehari sebelumnya. Mereka sempat menghubungi keluarga di Jakarta untuk menanyakan arah jalan pulang.
Rombongan tiga mobil ini awalnya datang ke acara tujuh bulanan cucu di Purbalingga. Namun empat orang tersebut memisahkan diri mengendarai Fortuner ke Dieng.
"Kita mendapat keterangan saksi bahwa keluarga ini melintas di jalur ini baru sekali. Sempat telfon dengan keluarga, memang cari jalan pulang ke Jakarta dan ditemukan jalur ini. Sehingga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pengemudi tidak menguasai medan," terang Kapolres.
Kecelakaan ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya penguasaan medan dan kondisi kendaraan saat melewati jalur ekstrem seperti Bawang-Dieng. Kapolres Batang menekankan bahwa pengendara harus memastikan kondisi rem dan menguasai medan yang akan dilalui untuk menghindari tragedi serupa.
"Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kesiapan dan kehati-hatian dalam berkendara, terutama di jalur-jalur yang menantang," tutupnya.