Tiba di Bandung, pendemo jalan kaki asal Ciamis lanjut naik bus
Merdeka.com - Ratusan warga Kabupaten Ciamis yang berjalan kaki menuju Jakarta sepakat melanjutkan perjalanan menggunakan bus. Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Kabupaten Ciamis itu akan ikut berdemo pada 2 Desember nanti di Jakarta.
"Sekarang sudah di Gedebage (Bandung), nanti kita akan naik bus melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, mungkin bisa nanti malam," kata koordinator aksi KH. Nonop Hanafiah, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (30/11).
Sebelumnya, massa yang start dari Ciamis pada Senin (28/11) lalu sempat ditemui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Pol. Bambang Waskito dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Herindra di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (30/11) siang.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Gimana Komaruddin jalan kaki? Selama 14 hari berjalan, dia melewati sejumlah kota di Yogyakarta, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat. Selama itu pula, dia turut dikawal para motor rider dari yayasan kesehatan di Bekasi di setiap kota, untuk memastikan kondisinya, termasuk menyediakan ambulans untuk berjaga-jaga.
-
Siapa yang bisa melakukan jalan kaki? Kegiatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa memerlukan peralatan khusus, kecuali sepasang sepatu yang nyaman.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Kenapa Komaruddin jalan kaki? Komaruddin punya alasan tersendiri melakukan hal yang terbilang nekat ini. Menurutnya, ada semangat yang harus ia bagi kepada para penderita stroke lain di Indonesia.
Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan menyatakan, pihaknya perlu memberikan pertimbangan rasional pada para peserta aksi jalan kaki itu terkait jarak tempuh, dan waktu yang tersisa untuk sampai ke Jakarta, besok lusa. Meski sempat bersikukuh melanjutkan aksi jalan kaki, tapi Aher harus meminta massa memikirkan efektivitas perjalanan.
"Mereka masih tetap bertekad ingin sampai ke Jakarta di Monas untuk ikut Do'a bersama Aksi Bela Islam III. Tentu kita kan harus beri pertimbangan rasional kepada mereka, mereka juga tentu memahami situasi itu, tekadnya luar biasa harus dihormati," ujarnya di Rancaekek.
Menurutnya, dengan sisa waktu sehari tidak mungkin jalan kaki bisa tercapai sampai Jakarta. "Ketika kita menghitung sisa jarak dan sisa waktu. Tidak mungkin sampai, kalau sekarang perjalanan sampai di mana, besok tinggal sehari lagi, kan Jumat pagi lusa sudah harus ada di sana," ujarnya.
Oleh karena itu, Aher beserta unsur Muspida berembug dengan para tokoh, atau para pimpinan peserta aksi jalan kaki ini, bagaimana supaya tetap sampai di tujuan, dengan waktu dan kondisi yang paling memungkinkan.
"Tidak mungkin pakai jalan kaki lagi. Jadi kita anjurkan supaya mereka naik bus sajalah, supaya sampai di sana. Toh tidak mengurangi pahala, tidak mengurangi niat, tidak mengurangi keseriusan zuhud yang sudah dilaksanakan," tandasnya.
Terkait armada yang akan mereka gunakan, kata Aher, mereka mengaku mendapat bantuan bus dari donatur. Kabarnya tersedia sekitar 10 bus, dan mungkin akan bertambah lagi. Begitu pula mengenai akomodasi dan kebutuhan logistik mereka, kabarnya mendapat bantuan dari banyak pihak sepanjang perjalanannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemacetan parah terjadi ketika ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia di sejumlah titik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat ini pun melakukan pengecekan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTransJakarta pun menyampaikan bahwa sementara waktu pihaknya juga tidak melayani Halte Danau Agung-JIS.
Baca SelengkapnyaTidak hanya turis asing yang berjalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai ada juga turis domestik.
Baca SelengkapnyaPetugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaKemacetan ini terjadi ketika ratusan ribu pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meninggalkan JIS.
Baca SelengkapnyaSekitar 10.000 orang memadati lokasi kampanye akbar yang digelar di lapangan Al Azhar, Galuh Mas, Kabupaten Karawang.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, dia beberapa kali berhenti untuk beristirahat di posko partai koalisi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaButuh sekitar setengah jam untuk menerebos kemacetan jalan Gatot Subroto menuju Pancoran dengan menggunakan motor.
Baca Selengkapnya