Tidak Berizin, Panggung Kesenian dan UMKM Tugu Jogja Expo Ditutup Satpol PP
Merdeka.com - Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polresta Yogyakarta melakukan penutupan terhadap Tugu Jogja Expo yang digelar di Jalan Margo Utomo Yogyakarta. Penutupan ini karena acara tersebut tidak berizin.
Kabid Penegakan Peraturan dan Perundangan Satpol PP Yogyakarta Dodi Kurnianto mengatakan, kegiatan Tugu Jogja Expo tidak memiliki izin penyelenggaraan dan keramaian. Selain itu, acara yang berada di Sumbu Filosofis Yogyakarta ini juga tidak mendapatkan rekomendasi acara dari Dinas Kebudayaan DIY dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Dodi menegaskan kegiatan di Sumbu Filosofis Yogyakarta harus mendapatkan perizinan dari Dinas Kebudayaan. Dodi memaparkan saat ini Sumbu Filosofis Yogyakarta sedang dalam penilaian UNESCO untuk ditetapkan sebagai warisan budaya.
-
Dimana Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 diadakan? Acara itu dimeriahkan berbagai agenda yang dipusatkan di Alun-Alun Wates, Kulon Progo.
-
Apa yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta? Balai Yasa Yogyakarta dibangun pada tahun 1914 oleh Nederland Indische Spoorweg Maatschapij (NIS). Pada awalnya, bengkel kereta api ini bernama Centraal Werkplaats. Bengkel ini berfungsi untuk melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan kereta.
-
Siapa yang hadir di pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023? Pembukaan acara itu diadakan di tepian Waduk Sermo, Kulon Progo dan dihadiri langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X
-
Dimana lokasi Pesta Rakyat Simpedes di Yogyakarta? Dengan mengusung tema ‘Pede Raih Peluang’, acara yang digelar oleh Tabungan BRI Simpedes ini nantinya akan dilaksanakan pada 19 - 20 Agustus 2023 di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
-
Kapan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 di buka? Pada Minggu (24/9), pagelaran Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 resmi dibuka.
-
Di mana Jogja Museum Expo 2024 diadakan? Acara itu diselenggarakan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada 23 Juli sampai 5 Agustus 2024.
"Kami melakukan penghentian aktivitas kegiatan Tugu Jogja Expo. Kegiatan ini sejak tanggal 8 (Desember) karena belum memiliki izin dari kepolisian dan Pemda," kata Dodi.
"Kami lakukan penutupan aktivitas. Karena ini sudah ketentuan dan enggak ada izin. Ini sumbu filosofis dan dalam penilaian UNESCO harus ada izin karena kawasan cagar budaya," sambung Dodi.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Tugu Expo Jogja Widihasto Wasana Putra mengatakan sebelumnya telah melalui proses paparan ke Pj Wali Kota Yogyakarta karena yang mengampu wilayah. Widihasto menuturkan jika saat itu Pj Wali Kota Yogyakarta juga telah memberikan dukungan secara lisan.
"Dari surat yang kami ajukan tidak diizinkan. Ini teknis perizinan. Marilah melihat case dari Tugu Expo Jogja dari makro. Jangan persoalan administrasi belaka. Ada proses pembangunan itu sejatinya bisa dilakukan dengan kepentingan pemerintah terakomodasi dan hak masyarakat melakukan kegiatan ekonomi bisa terealisasi," kata Hasto.
Hasto menyebut alasan-alasan teknis menimbulkan kemacetan dan mengancam keselamatan cagar budaya bekas Hotel Tugu itu sebenarnya bisa disiasati teknis. Hasto menuturkan ada permasalahan esensial yang harus diselesaikan yaitu tingginya angka kemiskinan tinggi di Yogyakarta.
Hasto menerangkan dengan adanya kegiatan Tugu Jogja Expo ini, perekonomian masyarakat bisa berputar. Hasto menegaskan jika Tugu Expo Jogja berisikan UMKM yang dikelola oleh warga Yogyakarta.
"Kami hanya mengorganisir rakyat untuk melakukan rekayasa ekonomi. Kalau tidak ada itu tidak tumbuh (perekonomian). Ini mayoritas warga Yogyakarta juga. Mereka berjualan makanan, pakaian dan oleh-oleh. Ada yang expo juga dan wahana permainan. Ada juga panggung hiburan rakyat," ungkap Hasto.
"Ini tidak melulu kegiatan ekonomi ada pertunjukan seni. Tiap malam gratis yang tampil itu warga, masyarakat, dan mahasiswa Yogyakarta. Ini bentuk memberikan ruang aspirasi kebudayaan masyarakat. Ini jadi pertimbangan harusnya," imbuh Hasto.
Terkait pemasalahan Sumbu Filosofis Yogyakarta, Hasto menyebut jangan menafsirkannya secara subyektif dengan kacamata pemerintah saja. Hasto menuturkan seharusnya Sumbu Filosofis Yogyakarta juga harus melihat kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
"Ini kami jualan barang legal. Bukan ilegal. Tanah yang dipakai juga kami sewa dari swasta bukan milik pemerintah. Tafsir atas sumbu filosofis jangan sakpenake dewe. Lihat kondisi masyarakat. Kritik kami penafsiran dan pemaknaan Sumbu Filosofis jangan hanya versi pemerintah. Rakyat enggak diajak rembugan. Gak pernah dikaji juga," tegas Hasto.
Hasto menambahkan di lokasi Tugu Jogja Expo ini berada di lokasi seluas 1,1 hektare. Di lokasi itu ada 182 stand dan 30 wahana mainan serta satu panggung kesenian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan keramaian umum atau yang mendatangkan massa.
Baca SelengkapnyaPemindahan lokasi ini karena pihak pengelola secara sepihak membatalkan izin penggunaan tempat.
Baca SelengkapnyaAdapun APK yang dimaksud meliputi baliho, reklame, spanduk, umbul-umbul, pamflet, bendera, brosur dan sebagainya.
Baca Selengkapnya"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaViral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaSedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaPuluhan bangunan kafe juga ternyata tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Baca SelengkapnyaFestival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Meski Sempat Disorot, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta
Baca SelengkapnyaPemda Provinsi Jabar melalui Disparbud Jabar memberikan konfirmasi ulang kepada pemohon bahwa izin penggunaan Gedung Indonesia Menggugat dicabut.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaMenag mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu
Baca SelengkapnyaAcara yang rencananya menampilkan NDX AKA dan Guyon Waton sebagai artis utamanya ini batal digelar.
Baca Selengkapnya