Tim Hukum PDIP Sebut Harun Ada Di Jakarta, Pimpinan KPK: Jakarta Luas Bos
Hingga saat ini juga penyidik antirasuah juga masih terus berjibaku mencari keberadaan Harun
Hingga saat ini juga penyidik antirasuah juga masih terus berjibaku mencari keberadaan Harun
Tim Hukum PDIP Sebut Harun Ada Di Jakarta, Pimpinan KPK: Jakarta Luas Bos
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi perihal kabar buronan Harun Masiku yang ada di Jakarta. Menurut Alex bila bener Harun ada di Jakarta, juga masih belum diketahui keberadaannya dimana hingga saat ini.
"Ya Jakarta kan luas bos, 10 juta warga Jakarta. Ngumpetnya dimana gitu kan?" kata Alex kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (10/7).
Meskipun kabar Harun yang sempat di katakan penyidik KPK berada di Jakarta, Alex sendiri juga belum mengetahui kabar tersebut.
Hingga saat ini juga penyidik antirasuah juga masih terus berjibaku mencari keberadaan Harun.
Alex pun juga meminta kepada masyarakat bilamana ada yang mengetahui keberadaan mantan Caleg PDIP itu agar segara melapor ke KPK.
"Kalau kawan-kawan ada yang tahu ya beritahukan, nanti kita jemput bersama," imbuhnya.
"Jadi, upaya itu terus akan dilakukan, memang tidak mudah, tapi, cepat atau lambat pasti akan ketemu juga," tutup Alex.
Kabar keberadaan Harun yang ada di Jakarta sempat diceritakan oleh Tim Hukum DPP PDIP yang ingin melaporkan penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti ke Dewas KPK karena menggeledah kediaman advokat PDIP Donny Tri Istiqomah.
"Sebenarnya lebih ke memastikan supaya Pak Doni ini bisa bekerja sama. Bahkan sampai Pak Rosa menyampaikan bahwa, dia sudah tahu keberadaan Harun Masiku, masih ada di Jakarta. Bahkan mengait-ngaitkan sama Pak Sekjen, Pak Hasto," kata tim hukum PDIP Army Mulyanto kepada wartawan di gedung Dewas KPK, Selasa (9/7).
Selian itu, kata Army, Rossa juga sempat menyinggung agar Donny diminta untuk bekerjasama dalam memburu keberadaan Harun.
Sebab, Donny sendiri pernah diperiksa oleh penyidik KPK pada awal kasus suap yang PAW yang menjerat mantan ketua KPU, Wahyu Setiawan.
Army kemudian melanjutkan, pada saat menggeledah kediaman Donny, penyidik Rossa diduga melakukan gratifikasi hukum. Salah satunya dengan menggiring Donny agar kooperatif saat penggeledahan.
"Karena dipertimbangannya gini, ini penuturan Pak Rosa ke Pak Doni ya, 'Pak Doni enggak sayang sama anak-anak. Mereka masih kecil-kecil loh, gak mempertimbangkan ekonomi ke depannya'. Kira-kira begitu kalimatnya," ucapnya.