Tim SAR Hentikan Pencarian, 6 Korban Kapal Tenggelam di Kupang Masih Hilang
Merdeka.com - Tim SAR resmi menghentikan pencarian terhadap para korban kapal motor Kasih 25 hari ini, Sabtu (11/7). Kapal nahas itu tenggelam di perairan Pukuafu Selat Rote pada, Minggu (5/7) lalu.
Kapal nelayan ini mengangkut 29 orang dengan tujuan dari Tablolong, Kabupaten Kupang, ke Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Kapal ini tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi, 22 orang berhasil dievakuasi, tiga orang meninggal dunia dan masih dinyatakan hilang berjumlah enam orang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer kepada wartawan menjelaskan, karakteristik lokasi terkait pola arus yakni terdapat pertemuan dua arus, yang ada di lokasi sehingga sangat menyulitkan tim karena daya sebaran objek di atas atau di bawah permukaan air sangat luas.
-
Apa yang menyebabkan kapal nelayan itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,“ ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kapal nelayan itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Mengapa banyak kapal hilang di Segitiga Bermuda? Meski sejumlah orang percaya bahwa hilangnya pesawat dan kapal di kawasan ini disebabkan oleh alien atau kota mitos Atlantis, ilmuwan menawarkan penjelasan lebih logis.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
"Pertemuan dua arus ini menyulitkan kami untuk melakukan pencarian. Kami merujuk pada prediksi dari hari pertama hingga hari ketujuh, dengan cakupan luas wilayah pencarian lebih dari 300 nautical miles. Ini sedikit menyulitkan kami untuk melakukan pencarian," katanya.
Menurut Emi, faktor cuaca menjadi hambatan utama sehingga hari ketujuh pencarian ini, enam orang masih dinyatakan hilang. Walau operasi SAR dengan penggerakan unsur dihentikan, namun pemantauan akan terus dilakukan.
"Jika ada informasi lebih lanjut terkait penemuan para korban, kami siap membuka kembali operasi SAR dan Menindaklanjuti laporan tersebut," ungkapnya.
Pergerakan personel dan armada dihentikan karena batas waktu pencarian hanya tujuh hari. "Sampai hari ini juga petunjuk dan tanda-tanda ditemukannya para korban sangat minim, sehingga enam orang kami nyatakan masih hilang," jelas Emi Frizer.
Sebelumnya, enam korban hilang akibat tenggelamnya kapal nelayan di perairan Pukuafu, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (5/6) kemarin, masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Memasuki hari keempat Rabu (8/6), Tim SAR mengerahkan KN SAR Antareja, KMP 430 milik KPLP Kupang, Kapal milik Polairud Polda Nusa Tenggara Timur, serta dibantu para nelayan dengan lokasi pencarian diperluas ke pesisir Rote dan Kupang serta Semau dan Pulau Tabui.
Selain di laut, pencarian juga dilakukan melalui udara. Pencarian melalui udara ini dilakukan secara sukarela oleh Kapten Vicoas Amalo, menggunakan maskapai Dimonim Air.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer kepada wartawan menjelaskan, hingga hari keempat pencarian, masih lima orang korban yang belum ditemukan.
"Tim SAR gabungan telah mengerahkan KN SAR Antareja serta speed rider, KMP 430 milik KPLP Kupang serta kapal Ditpolair Polda Nusa Tenggara Timur. Pencarian dibagi dalam empat sektor, agar lebih mempermudah ditemukannya para korban," katanya, Rabu (8/6).
Sebelumnya, Memasuki hari ketiga pencarian, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang kembali menemukan satu korban kapal nelayan yang tenggelam di perairan Pukuafu, pada Minggu (5/6).
Jenazah korban ditemukan tidak jauh dari bangkai kapal, pada pukul 8.20 Wita, menggunakan KN SAR Antareja. Korban berjenis kelamin perempuan.
"Satu orang ditemukan pada pukul 08.20 Wita. Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu orang korban berjenis kelamin perempuan dalam keadaan meninggal dunia di perairan Pukuafu, Selat Rote 4 NM dari lokasi ditemukan bingkai kapal," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, Selasa (7/6).
Nama-nama Korban KM KASIH 25
Korban Selamat
1. Frengky Liu (ABK);
2. Yosan Lada (ABK);
3. Faldo Lodo (ABK);
4. Abiatar Doroh (ABK);
5. Frid Doroh (ABK);
6. Romi Nggause (ABK);
7. Nando Nggause (ABK);
8. Frengki Doroh (NAHKODA);
9. Nimbrot Malole (ABK);
10. Yos Poy (ABK);
11. Man Doroh (ABK);
12. Hes Mulik (Pnpng);
13. Jefry Poy (Pnpng);
14. Fredik Poy (Pnpng);
15. Molan Bulan (Pnpng);
16. Desru Seran (Pnpng);
17. Neira Poy (Pnpng);
18. Novi Poy (Pnpng);
19. Anita Oan (Pnpng)
Korban Meninggal Dunia:
1. Felycia Bulan ;
2. Janwar Safian Poy;
3. Titinia Poy (Pnpng)
4. Perempuan dewasa (ditemukan pukul 08.20 Wita)
Korban Dalam Pencarian:
1. Elisabeth Poy-Bulan (Pnpng);
2. Stefania Bulan (Pnpng);
3. Stevano Bulan (Pnpng);
4. Jhon Mulik (Pnpng);
5. Ardiyanto Poy (Pnpng);
6. Mus Toudua (ABK).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, kejadian itu dipicu dari proses perbaikan kapal yang berkaitan dengan pengerjaan pengelasan.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPenyelam Temukan Kapal Karam dari Abad ke-19, Isinya Ratusan Botol Sampanye Belum Dibuka
Baca Selengkapnya