Tim SAR ubah koordinat pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun
Merdeka.com - Pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba terus dilakukan. Pada hari kelima operasi, Jumat (22/6), tim SAR gabungan menggeser titik koordinat yang diperkirakan menjadi lokasi bangkai kapal dan para korban.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, mengatakan perubahan titik koordinat pencarian itu dilakukan setelah mereka mendapatkan informasi lebih akurat terkait lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun.
"Titik koordinat kita sudah berubah dari sebelumnya yang disampaikan Dinas Perhubungan, tidak di sana. Kami sudah bergeser dengan menanyakan kepada nakhoda KMP Sumut II yang pada saat kejadian melihat dan menolong langsung. Jadi dia sudah memberikan koordinat yang positif di mana kapal itu tenggelam," kata Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumut.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
Wilayah pencarian penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun kini juga diperluas. Area yang disisir berada pada 10 kilometer hingga 20 kilometer ke arah timur laut.
Tim SAR yang melakukan pencarian penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun kali ini sudah diperkuat personel dari Detasemen Jalamangkara (Den Jaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Amfibi (Taifib)TNI AL. "Personel dari Den Jaka ada 10 orang. Taifib 12 orang dan Kopaska 10 personel," jelas Budiawan.
Pencarian kali ini juga telah menggunakan peralatan scan sonar dan multibeam side scan sonar yang didatangkan dari Disposal Mabes TNI AL. "Kemarin sore sudah tiba di sini. Kita maksimalkan alat ini dengan persiapan yang matang agar lebih efektif. Kita harapkan kapal-kapal yang ada di daerah penyisiran jangan berlayar dulu," imbau Budiawan.
KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal kayu itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang plus puluhan sepeda motor sebelum terbalik dan tenggelam.
Sejauh ini baru 21 penumpang yang ditemukan, 3 di antaranya dalam keadaan meninggal dunia. Ketiga jenazah korban telah berhasil diidentifikasi. Ketiganya yakni Tri Suci Ulandari (24) asal Aceh Tamiang, Faryanti asal Kota Binjai, dan Indah Juwita asal Nagori Manik Seribu, Padang Sidamanik, Simalungun.
Berdasarkan data dari Basarnas, masih terdapat 184 orang yang diduga hilang dalam musibah KM Sinar Bangun. Angka itu diperoleh dari laporan keluarga ke posko yang didirikan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya