Tingkatkan Kualitas Produk UMKM, Banyuwangi Jalin MoU dengan Swasta
Merdeka.com - Berbagai upaya dilakukan Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas UMKM. Salah satunya Banyuwangi berkolaborasi dengan PT. Bawa Indonesia Global (BIG) untuk membantu pengembangan potensi UMKM Banyuwangi.
Penandatanganan MOU dengan PT BIG dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan CEO PT BIG, Eka Sari Lorena Soerbakti, di Banyuwangi, Senin (21/2).
Bupati Ipuk mengatakan, kerjasama ini merupakan wujud ikhtiar Pemkab Banyuwangi dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi UMKM Banyuwangi.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Gimana cara Kemenkeu bantu Jagoan Banyuwangi? 'Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya,' terang Adi.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Bagaimana UMKM Bontang tingkatkan kualitas produk? Dalam meningkatkan daya saing usaha, salah satu yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan meningkatkan kualitas produk mereka. Kualitas sangat penting dalam menjaga pelenggan, agar pelanggan selalu mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
-
Gimana Banyuwangi bantu Sobat? Dalam program ini Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri dari psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting.
"Alhamdulilah di saat kita berupaya membantu UMKM untuk bangkit kembali, rupanya ada swasta yang tertarik untuk bersama-sama meningkatkan bisnis UMKM," kata Ipuk.
Menurut Ipuk, kolaborasi yang dilakukan ini menjadi satu kebutuhan karena pemkab memiliki keterbatasan terkait market, IT atau digital marketing serta hal lainnya.
"Saya paham meningkatkan UMKM ini bukanlah urusan yang mudah. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak sehingga akan membuka pasar maupun meningkatkan kualitas UMKM itu sendiri. Terima kasih kepada banyak, khususnya kepada Kemenko Marves yang juga memfasilitasi kerjasama ini," kata Ipuk.
Hadir pula dalam acara tersebut Asisten Deputi Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves, Kosmas Harefa dan Wakil Bupati Karo, Sumatera Utara, Theopillus Ginting. Wabup Karo datang ke Banyuwangi untuk sharing masalah pengembangan pariwisata dan sektor ekonomi kreatif.
"Tentunya, MoU ini akan melengkapi program-program UMKM yang telah dijalankan Banyuwangi seperti Warung Naik Kelas (Wenak), bantuan alat produksi, hingga berbagai pelatihan dan sejumlah fasilitasi yang telah dilakukan pemkab untuk mendorong perkembangan UMKM di Banyuwangi," imbuh Ipuk.
CEO PT. BIG Bawa Indonesia Global, Eka Lorena menyampaikan, kerja sama yang dilakukan merupakan upaya bersama juga untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan potensi-potensi daerah.
"Ini awal dari ikhtiar kita semua agar ke depannya bisa mengangkat kesejahteraan UMKM untuk bisa memasarkan produknya maupun kualitas yang lebih," kata Eka.
Tidak perlu lama, usai penandatanganan MoU, pemkab dan PT. BIG yang didukung Kemenko Marves menggelar pelatihan pada hari itu juga.
Sebanyak 50 pelaku UMKM mengikuti pelatihan di Pendopo Banyuwangi. Eka langsung mengkurasi berbagai produk UMKM yang dibawa oleh masing-masing peserta.
"Mereka bawa produknya, langsung kita kurasi apa kelebihan dan apa yang harus dilakukan agar bisa diterima pasar. Kalau berbisnis, kita harus tahu kebutuhan pasar yang akan kita tuju. Ini penting agar mereka produknya bisa diterima. Kita sampaikan ini ke UMKM," kata Eka.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan keuangan (UKM Finance) dari CEO QM Financial, Ligwina Hananto.
"Kami juga akan bantu mempertemukan para pelaku usaha dengan pasar untuk memperluas pemasaran. Tak menutup pula fasilitsi permodalan untuk mereka," jelas Eka.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Nanin Oktaviantie menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah tahap awal. "Nantinya akan masih ada lagi pelatihan-pelatihan lain, menyesuaikan dengan kebutuhan UMKM yang ada. Kita lakukan bertahap," kata Nanin. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaLangkah ini pun sengaja menyasar pelaku usaha lokal, agar makin tumbuh dan berkembang dengan daya saing yang tidak kalah dari produk luar.
Baca SelengkapnyaJika UMKM tidak bisa mengalahkan produk luar negeri karena dijual dengan harga terlalu murah, UMKM bisa meningkatkan kualitas dan keunikan.
Baca SelengkapnyaLayanan jemput bola melalui MPP Banyuwangi akan menjadi role model untuk pengembangan di daerah lain.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaDalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Baca SelengkapnyaHKI sangat berarti dalam melindungi hak cipta, paten, merek dagang, maupun desain industri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melaksanakan misi dagang dan investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaBeragam bazar hingga pelatihan dikerjakan BUMN demi UMKM nasional bisa naik kelas.
Baca SelengkapnyaUntuk mengembangkan UMKM, diperlukan sinergitas antara stokeholder terkait.
Baca Selengkapnya