TNI Kirim 119 Prajurit dan Kapal Perang untuk Misi Perdamaian di Lebanon
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas keberangkatan 119 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-M UNIFIL ke Lebanon. Upacara pemberangkatan itu berlangsung di Dermaga Batu Ampar, Batam, Jumat (5/3).
"Sejak tahun 2009, TNI telah mengirimkan kapal perangnya dalam Maritime Task Force (MTF) di bawah UNIFIL. Hari ini, pemberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda-367 menandai kontribusi ke-13 TNI dalam Satgas Maritim di bawah bendera PBB," kata Panglima TNI saat pelepasan.
Kegiatan ini turut dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI ING Ariawan, Pangdam II/Sriwijaya, Pangkoarmada I, Pangkoarmada II, Komandan PMPP, Gubernur dan pejabat Forkopimda Provinsi Kepri, pejabat Forkopimda Kota Batam, dan para Pejabat Utama TNI-Polri.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Apa penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan Panglima TNI ke Paris? Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto baru-baru ini bertolak ke Paris.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa sebagai komponen maritim dalam misi UNIFIL, MTF memiliki peran sentral untuk menjaga stabilitas keamanan di laut dengan melakukan operasi interdiksi laut atau Maritime Interdiction Operation (MIO).
"Operasi ini dilakukan untuk mencegah masuknya senjata dan material terkait senjata secara tidak sah ke Lebanon," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini.
Satgas juga bertugas untuk membantu meningkatkan kapasitas Angkatan Laut Lebanon, agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara mandiri. Keberhasilan dalam menunaikan kedua tugas utama ini, akan menjadi indikator pencapaian tugas Satgas Maritim TNI di daerah misi di Lebanon.
"Tugas yang akan para prajurit laksanakan adalah sebuah tugas yang mulia. Keberangkatan kalian ke Lebanon juga menjadi bukti kesiapan operasional TNI Angkatan Laut yang tinggi. Persiapan dan pelatihan panjang yang telah dilalui adalah bekal berharga dalam penugasan. Oleh karena itu, jaga dan tingkatkan kemampuan profesionalisme prajurit matra laut yang telah kalian miliki dengan sebaik-baiknya," kata Panglima TNI seraya memotivasi prajurit yang akan melaksanakan tugas.
Sebagaimana peran kapal perang di seluruh dunia, KRI SIM-367 juga mengemban misi diplomatik. Saat singgah selama melaksanakan lintas laut dan akan berperan sebagai duta TNI dan duta bangsa untuk memperkokoh hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Koarmada II dan Komandan PMPP TNI, yang telah menyiapkan Satgas Maritim TNI dengan baik," kata Marsekal Hadi dalam keterangan tertulisnya.
Pada akhir sambutannya, Panglima TNI menekankan kepada prajurit yang akan bertugas untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI, kemudian pelihara dan tingkatkan profesionalisme sebagai prajurit TNI matra laut.
"Laksanakan misi dengan baik, kuasai setiap aturan pelibatan dan prosedur tetap yang berlaku, serta hormati budaya setempat, laksanakan evaluasi berkala dan catat hal-hal penting sebagai bahan peningkatan kemampuan satgas, jangan pernah lengah, perhatikan faktor keamanan, serta jaga kondisi perorangan dan tetap patuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," kata Panglima TNI.
Kepada komandan satgas, Marsekal Hadi menitipkan agar menjaga para prajurit pilihan dan alutsista terbaik TNI. "Jaga moril dan disiplin prajurit dengan baik untuk mendukung pencapaian tugas," kata Marsekal Hadi. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok perwira anak eks komandan pasukan elite TNI AL yang diberangkatkan ke Lebanon jalankan misi perdamaian.
Baca SelengkapnyaPerayaan natal digelar meski Kondisi di sana masih belum kondusif
Baca SelengkapnyaProses evakuasi WNI, apabila nanti berlangsung dengan bantuan pasukan TNI di UNIFIL, akan dijalankan melalui koordinasi dengan UNIFIL Force Commander.
Baca SelengkapnyaDiakui Menhan, tugas dari para prajurit yang satu ini bukan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaPotret kompak anak dan ayah sama-sama prajurit TNI AL saat mengenakan seragam dinas.
Baca SelengkapnyaDiikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaKepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaPrajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaEmpat batalyon itu terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
Baca Selengkapnya