Total 14 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Konser Berdendang Bergoyang
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki dugaan pelanggaran panitia penyelenggara Festival musik Berdendang Bergoyang. Acara yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, dibubarkan polisi karena melanggar ketentuan jumlah penonton.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menerangkan, setidaknya 14 orang saksi meliputi saksi fakta dan saksi ahli telah diperiksa penyidik.
Komarudin menyebut, dua saksi di antaranya yakni perwakilan Satgas Covid-19 dan Manajemen Gelora Bung Karno. Pemeriksaan terhadap keduanya berlangsung pada Rabu kemarin.
-
Kenapa musik konser berbahaya? CDC menjelaskan bahwa suara musik yang kencang biasanya berkisar antara 105-110 dBA. Jika telinga terpapar lebih dari 5 menit, akan meningkatkan risiko terkena gangguan pendengaran.
-
Kenapa konser dibatalkan? Usut punya usut, batalnya konser musik tersebut disebabkan ketua panitia yang membawa kabur duit kegiatan.
-
Apa yang diincar banyak orang di konser? Sebagian besar musisi yang mengadakan konser seringkali menyiapkan berbagai merchandise yang lucu dan menarik, bahkan beberapa diantaranya hanya bisa kamu dapatkan pas konser lho.
-
Di mana konser berlangsung? Konser musik Jawa Tengahan itu dijadwalkan dimulai pukul 19.00 Wib pada Minggu (23/6) lalu.
-
Siapa yang tampil di konser? Konser itu diramaikan penyanyi jebolan ajang populer tersebut bersama pasangannya masing-masing.
-
Siapa yang tampil di konser itu? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
"Jadi total sudah 14 orang kita periksa. Saksi yang (krusial) dari Satgas Covid dan manajemen GBK," kata dia saat dihubungi, Kamis (3/11).
Komarudin mengatakan, keterangan Satgas Covid-19 dinilai semakin membuat terang perkara. Dalam hal ini yang digali penyidik berkenaan dengan jumlah penonton. Komarudin mengatakan, terdapat perbedaan dari segi jumlah sewaktu pihak panitia mengajukan izin.
"Kan berbeda jumlahnya dari yang diajukan ke saya sama ke Satgas Covid-19. Jadi yang diajukan ke saya hanya 3.000 sementara yang diajukan ke Satgas Covid 5.000," ujar dia.
Polisi juga merencanakan mengadakan gelar perkara untuk menentukan langkah lanjutan menyusul rampungnya pemeriksaan para saksi.
"Kita gelar untuk menentukan dulu kasus ini naik atau tidak setelah ini kita akan gelar lagi untuk penentuan. Kalaupun memang naik sidik nanti akan ada gelar lagi untuk menentukan tersangka siapa yang bertanggungjawab," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemarahan penonton dipicu karena panitia gagal menghadirkan sejumlah musisi yang sudah dijanjikan.
Baca Selengkapnyakonser musik juga dapat menjadi bukti sahih dari perkembangan sosio-kultur masyarakat.
Baca Selengkapnya“Sudah tersangka,” terang Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti baru itu didapatkan polisi setelah memeriksa terduga pemeran video syur tersebut di Polda Metro Jaya pada hari ini, Rabu (7/8).
Baca SelengkapnyaAda musisi yang terpilih untuk periode kedua dalam Pemilu 2024 ini. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa gawai milik dua tersangka dan ditemukan bukti transmisi video syur itu.
Baca SelengkapnyaBRI dukung penyelenggaraan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024. Seperti apa keseruannya?
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.
Baca Selengkapnya