Penyelidikan Polisi Israel Sebut Helikopter Militer Tembaki Warga Saat Festival Musik 7 Oktober
Media terkemuka Israel, Haaretz, kemarin merilis laporan penyelidikan dari polisi Israel atas peristiwa penyerangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Hasil penyeldikan ini sesuai dengan pengakuan tawanan Hamas yang sudah dibebaskan.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel? 'Al-Jazeera menerbitkan adegan-adegan yang memperlihatkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza, menunjukkan para tahanan diikat dengan tali dan memaksa mereka memasuki rumah-rumah yang hancur atau mencari bahan peledak dan terowongan,' tulis unggahan.
-
Kenapa tentara Israel melakukan hal tersebut? Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan Israel ditembaki dan saling baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya.
-
Bagaimana drone Israel menyerang warga Gaza? 'Kami terkejut dengan berondongan tembakan yang berasal dari atas, ada drone menembaki kerumunan,' kata dia. 'Kami berlarian ke segala arah. Dalam beberapa detik puluhan orang jatuh dan kami tidak bisa berhenti lari untuk menarik mereka yang jatuh karena penembakan masih terjadi.'
-
Kenapa tentara Israel tembak warga Palestina di Gaza? Pasukan penjajah Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza diberi wewenang untuk 'menembaki warga Palestina sesuka hati, termasuk warga sipil,' dan telah mengubah Gaza menjadi 'lanskap yang dipenuhi mayat'. Demikian diungkapkan +972 Mag dalam laporannya pada Senin (8/7).
-
Kenapa drone Israel menyerang warga Gaza? 'Kami mendengar akan ada truk berisi bantuan makanan dan kami akan menuju ke sana,' kata pria berusia 42 tahun bernama Qassim Ahmad, warga utara Gaza. 'Kami kami sudah tidak mendapat bantuan dan makanan selama sekitar tiga bulan, kami mengejar truk bantuan itu agar mendapat makanan sebanyak mungkin,' kata dia kepada Middle East Eye.
-
Kapan drone Israel menyerang warga Gaza? Salah satu insiden yang tercatat adalah ketika drone Israel membantai banyak warga Palestina pada 11 Januari di jalan Al-Rasyid di dekat pesisir Kota Gaza.
Penyelidikan Polisi Israel Sebut Helikopter Militer Tembaki Warga Saat Festival Musik 7 Oktober
Media terkemuka Israel, Haaretz, kemarin merilis laporan penyelidikan dari polisi Israel atas peristiwa penyerangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Mengutip sumber kepolisian dan aparat keamanan, Haaretz mengatakan, pejuang Hamas yang menyerang festival musik di Israel pada 7 Oktober lalu tampaknya tidak mengetahui adanya acara itu sebelumnya dan memutuskan menyerang massa di festival musik itu secara spontan.
Menurut salinan dokumen laporan kepolisian atas peristiwa penyerangan itu yang diperoleh stasiun televisi ISrael Channel 12, para pejuang Palestina itu awalnya akan menyerang pemukiman Re'im dan sejumlah desa lain di dekat perbatasan Gaza. Mereka baru mengetahui ada festival musik itu lewat pesawat nirawak (drone) dan dari udara ketika mereka menyerang masuk ke Israel dengan paralayang.
Saat itu ada sekitar 4.400 orang yang menghadiri festival musik ketika Hamas berhasil menerobos perbatasan yang dijaga pasukan keamanan Israel, termasuk sistem radar dan sensor bawah tanah.
Hasil penyelidikan polisi dan interogasi ke sejumlah pejuang Hamas yang tertangkap menyatakan kelompok perlawanan Palestina itu tadinya tidak berniat menyerang festival musik.
Polisi kemudian menemukan peta target serangan di tubuh salah satu mayat anggota Hamas dan tidak ada lokasi festival musik di peta itu. Selain itu dari temuan polisi, menurut laporan Haaretz, militan Hamas tidak datang ke festival musik itu dari arah perbatasan tapi dari sebuah jalan tol di dekat lokasi itu.
Laporan itu juga menyatakan sebagian besar pengujung festival musik itu sudah meninggalkan lokasi pada saat Hamas datang.
Penyelidikan polisi juga menemukan helikopter militer Israel melepaskan tembakan ke arah para pengunjung festival dan militan Hamas, kata Haaretz.
"Penyelidikan terhadap insiden itu mengungkap helikoter tempur Israel tiba di lokasi dari pangkalan Ramat David kemudian menembaki teroris dan terkena ke sejumlah pengunjung di sana," kata Haaretz mengutip sumber kepolisian.
Laporan polisi juga merevisi jumlah korban tewas pada serangan itu dari 364, termasuk 17 polisi, menjadi 270 dan jumlah pengunjung festival yang diculik sebanyak 4o orang.
Serangan Hamas itu dibalas Israel dengan membombardir Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Sebagian besar wilayah Jalur Gaza kini hancur total dan blokade Israel membuat warga Palestina tak mendapat pasokan air, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan.