Tri Mumpuni dan perjuangan hadirkan listrik di pelosok daerah
Merdeka.com - Terdapat 2.500 desa di Indonesia yang belum mendapatkan listrik. Desa tersebut kebanyakan berasal dari Indonesia Timur. Atas dasar inilah Tri Mumpuni (51) tergugah hatinya.
Tri langsung bergerak ke Pulau Sumba untuk memberikan secercah harapan untuk atasi krisis listrik. Dia pun mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan di pulau tersebut.
Perempuan yang dijuluki 'wanita listrik' ini menilai, program kelistrikan di pelosok daerah hanya bisa dilakukan dengan melibatkan warga dan sumber daya alam setempat. Melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Tri mengembangkan sumber energi listrik berbasis angin dengan kapasitas sesuai yang dibutuhkan warga.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi trilema energi? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang terjadi di Trisakti? Pasalnya, sejumlah mahasiswa tewas dalam unjuk rasa tersebut.
-
Bagaimana Tri Pakarta meningkatkan kinerjanya? 'Nasabah dan mitra semakin percaya dengan Tri Pakarta. Hal ini tentu akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang terbaik,' kata Koen Yulianto.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Mengapa Pertamina berupaya menghadapi trilema energi? 'Trilema energi saat ini menjadi tantangan besar bagi Pertamina, terlebih sebagai BUMN energi Pertamina memiliki peran utama untuk menjaga ketahanan energi nasional.
-
Mengapa PLN revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta? “Padahal Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi lokasi sangat vital bagi bangsa Indonesia. Istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi wajah Indonesia di mata dunia, untuk itu kami revitalisasi sistem kelistrikannya agar semakin andal,“ ujar Darmawan.
"Di Pulau Sumba kita bikin PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) 500 Watt, memang rakyat perlunya segitu, tidak perlu sampai 1 megawatt," ujar Tri di Graha PPI, Jakarta, Kamis (21/4).
Agar proses pembangunan PLTB berjalan lancar, Tri mengatakan perlu pendekatan personal kepada warga setempat. Dia menilai, kualitas pendidikan warga setempat menjadi faktor pentingnya pendekatan personal. Kemudian, Tri pun merangkul warga agar tujuan pembangunan PLTB tercapai secara mulus.
"Kita sering datang merasa paling tahu rakyat maunya apa. Tidak hanya engineering tapi juga pendekatan antropologi, sosiologi. Kita harus meyakinkan masyarakat. Ini mengapa saya ngotot mau ada Patriot Energi, mengirim anak muda tinggal setahun bersama mereka," jelas Tri.
Di samping itu, Patriot Energi pun perlu merangkul semua warga dengan berbagai latar pendidikan. Perlu kemampuan khusus untuk bisa mengkomunikasikan pembangunan PLTB kepada masyarakat dengan latar belakang pendidikan relatif rendah. Sebab, sulit mencari lulusan universitas di desa-desa terpencil.
Tri mencontohkan, tukang ojek yang kini berkemampuan menjadi teknisi pembangkit listrik dari EBT. Menurut dia, tukang ojek bisa merawat motor sendiri. Dengan demikian, tidak sulit baginya memahami bahasa teknik. Dari situ lah, dia menilai, kemampuan masyarakat daerah tidak bisa diukur dari latar belakang pendidikan saja.
"Kalau kita ke hutan yang terpencil, nyari sarjana tidak mungkin. Ternyata tukang-tukang ojek diajari sedikit bisa mengoperasikan (pembangkit listrik) mikro hidro," tutur Tri.
Selain memanfaatkan angin, sumber listrik lain juga bisa dimanfaatkan adalah kotoran sapi.
"100 kg kotoran sapi bisa menghasilkan listrik 10 kWh. Masak juga jadi gratis, tidak usah pakai fosil fuel (minyak tanah). Desa yang dulunya gelap gulita jadi terang," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaTrenggalek menjadi Kabupaten pertama penerima Renewable Energy Certificate
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi wujud komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon sekaligus tersedianya energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaJokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya“Kami ucapkan terima kasih terhadap award ini, semoga kita semua dapat berkolaborasi untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,”
Baca Selengkapnya