Tuntut kemerdekaan, mahasiswa Papua di Yogya dihadang polisi
Merdeka.com - Aksi mahasiswa Papua di Yogyakarta memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada hari ini dihadang kepolisian dan juga Ormas Paksi Katon di Jalan Kusuma Negara, Yogyakarta, Selasa (01/07).
Massa aksi yang berangkat dari Asrama Papua, dicegat petugas tak jauh dari asrama. Saat dicegat, sempat terjadi ketegangan di antara kedua belah pihak.
Pihak mahasiswa papua menyatakan sudah mendapatkan izin dari Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk melakukan aksi ini, sementara pihak Paksi Katon maupun pihak kepolisian tidak berhak menghalangi aksi mereka.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kapan Hari Kemerdekaan Indonesia? Pada bulan tersebut ada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 17 Agustus.
-
Kapan Indonesia memperingati hari kemerdekaan? Tahun ini, Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78 tahun.
-
Kapan Hari Kemerdekaan Indonesia dirayakan? Indonesia tengah memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78 tahun ini.
-
Kapan Hari Kemerdekaan RI ke-79? Tak terasa sebentar lagi kita akan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-79.
"Kami hanya ingin melakukan aksi demonstrasi, ini diperbolehkan oleh negara demokrasi," kata salah seorang koordinator saat bernegosiasi dengan pihak Paksi Katon.
Sementara itu Ormas Paksi Katon mengatakan, mereka boleh melanjutkan aksi ke titik nol jika mereka mau melepas atribut Bendera Papua (Bintang Kejora) dan poster-poster yang mereka bawa.
"Lepas bendera, poster-poster yang kalimatnya tidak benar dan memprovokasi, kalau mau kami biarkan sampai perempatan Gondomanan," kata Ketua Paksi Katon M. Suhud.
Menurut Suhud, Paksi Katon melarang mereka melanjutkan aksi karena aksi tersebut merupakan bagian dari separatisme Indonesia. "Kalau demo yang membangun, pasti kami izinkan, tapi kalau begini, kita sebagai warga Indonesia juga tergerak untuk menjaga keutuhan NKRI," terang Suhud.
Karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya para mahasiswa membacakan pernyataan sikap di Jalan Kusuma Negara dan tidak melanjutkan aksi.
Menurut koordinator aksi, Agus Dogomo, aksi mereka dilakukan untuk memperingati hari proklamasi kemerdekaan papua barat yang sudah pernah dinyatakan oleh orang tua mereka. Karena itu dia meminta Indonesia, PBB dan semua negara yang terkait dengan kemerdekaan Papua Barat untuk mengakui kemerdekaan mereka.
"Kami ingin memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang ke 47, dan meminta pengakuan kemerdekaan atas kami," kata Agus seusai aksi.
Selain itu mereka juga menuntut penarikan militer dari Papua dan juga perusahaan asing di Papua yang masuk tanpa izin. "Tarik militer, tarik perusahaan asing tanpa izin, itu juga yang kami inginkan," ujarnya.
Meski massa aksi sudah membubarkan diri, hingga pukul 12.00 WIB, pihak kepolisian dan Paksi Katon masih berjaga di Jalan Kusuma Negara untuk mengantisipasi aksi susulan. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda sendiri merupakan tonggak sejarah bagi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaSaat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?
Baca SelengkapnyaUpacara peringatan 96 tahun Sumpah Pemuda diikuti ratusan peserta, mulai dari anggota keluarga pahlawan nasional, pelajar, hingga masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca SelengkapnyaKoalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaSaat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca Selengkapnya