Urbanisasi di Palembang usai lebaran diprediksi hanya 1 persen
Merdeka.com - Urbanisasi di Palembang tidak besar dibanding Jakarta yang diprediksi hanya satu persen dari total penduduk. Beberapa proyek besar yang sedang dibangun menjadi pekerjaan paling diminati.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Palembang, Ali Subri mengungkapkan, kedatangan pendatang setelah musim liburan lebaran rutin setiap tahun. Warga dari desa dalam Provinsi Sumsel dan pulau Jawa memilih mencari penghidupan di Palembang.
"Dibanding Jakarta, Palembang tidak banyak kedatangan urban, paling hanya satu persen dari total penduduk sebanyak 1,5 juta untuk tahun ini. Rata-rata dari pulau Jawa dan desa-desa di Sumsel," ungkap Subri, Senin (3/7).
-
Apa wisata Palembang yang paling terkenal? Wisata Palembang yang pertama adalah Jembatan Ampera.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Apa ciri orang Palembang? Mangcik gagah bicik cantikItulah ciri orang Palembang
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana mudik paling banyak? Paling banyak di Pulau Jawa.
Menurut dia, proyek pembangunan yang sedang dikerjakan, seperti Light Rail Transit (LRT), Jembatan Musi IV, Jembatan Musi VI, flyover dan jalan tol, merupakan pekerjaan yang banyak dipilih pendatang.
"Biasanya mereka tidak langsung menetap, hanya bekerja ketika ada proyek, begitu selesai pulang ke daerah asal," ujarnya.
Meski persentase terbilang sedikit, kata dia, perlu dilakukan pencegahan melonjaknya urbanisasi yang muncul setiap tahun. Paling efektif adalah penyediaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di daerah masing-masing melalui Dinas Tenaga Kerja.
"Jika ada lowongan kerja di daerah asal tidak mungkin merantau. Ini tanggung jawab semua pihak," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca SelengkapnyaPencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.
Baca SelengkapnyaRata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13,6 unit per bulan.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.
Baca Selengkapnya