Usai Random Testing, Gibran Pastikan Tak Ada Klaster PTM di Solo
Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan tak klaster Covid-19 yang muncul usai pembelajaran tatap muka (PTM) seperti yang terjadi di Jepara dan Purbalingga. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak ditemukannya siswa maupun guru yang terpapar usai dilakukan random testing di sejumlah sekolah.
"Sudah kami antisipasi dari awal. Kemarin kami juga melakukan random testing di beberapa sekolah, misalnya SMKN 2. Alhamdulillah kemarin ya negatif semua, tenang aja," ujar Gibran di Loji Gandrung, Kamis (23/9).
"Kita selalu melakukan testing. Jadi kita pastikan tidak klaster-klaster sekolah. Kalau ada murid atau guru yang positif ya kita tutup dulu," sambungnya menegaskan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Sirekap KPU? Peneliti Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian menyoroti sejumlah kejanggalan yang ditampilkan dalam aplikasi sistem rekapitulasi di situs website pemilu2024.kpu.go.id.
-
Siapa yang memimpin TKD Prabowo-Gibran di Jabar? 'Di Jawa Barat saya yakin Prabowo-Gibran akan menang telak karena TKD dipimpin Pak Ridwan Kamil. Tanggal 14 Februari datang ke TPS. Nomor satu buka kertas suara, nomor dua coblos, dan nomor tiga lipat kertas suara,' tandasnya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Gibran menyampaikan, semua harus siap dengan kemungkinan apapun saat dimulainya PTM. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 belum usai. Sehingga kegiatan PTM akan terus berlangsung.
Terkait swab acak di sekolah, Gibran meminta para siswa termasuk siswa SD tidak takut. Karena semua harus dilakukan demi kebaikan dan keberlangsungan PTM.
" Ya harus mau. Sekali lagi, PCR test, Swab test, antigen itu untuk kebaikan bersama. Kita tahunya orang positif atau negatif dari mana kalau nggak ditest, ya harus mau. Meskipun kasusnya sudah turun," katanya.
"Kita antisipasi dengan random testing. Pokoknya guru-guru, staf, murid-murid tetap jaga prokes, PTM jalan terus," tandasnya.
Ia kembali menegaskan, bahwa PTM harus tetap dijalankan, meski ada klaster di kota lain. Menurutnya, pendidikan harus dinomorsatukan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDitambahkan Gibran, saat ini dirinya fokus dengan tugas sebagai wali kota dulu.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre digadang gadang bisa menggantikan posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo berikutnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Gibran yang lebih penting, Pemilu 2024 di Solo berjalan dengan aman dan lancar.
Baca SelengkapnyaKabar mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengurus SKCK beredar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga pukul 15.00 WIB tidak juga muncul di Balai Kota.
Baca SelengkapnyaPermintaan diskusi yang dilakukan mahasiswa UNS, menurut Gibran salah alamat. Sebab ranah pendidikan ada di bawah Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaSebuah foto Gibran bersama perwira TNI beredar di sosial media
Baca SelengkapnyaGibran yakin festival makanan nonhalal tidak akan mengganggu kehidupan toleransi masyarakat di Solo
Baca SelengkapnyaPSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca Selengkapnya