Pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustofa sempat beberapa kali mengirim surat ditujukan kepada pimpinan. Surat disampaikan langsung dan diterima petugas MUI.
Selanjutnya, pria 60 tahun itu mengirim surat kedua pada 22 Juli 2022, namun bernada ancaman. Sedang disurat pertama hanya meminta bertemu pimpinan.
"Isi suratnya tidak fokus," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh saat diwawancara setelah kejadian, Selasa (3/5).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut motif sementara tersangka melakukan penembakan karena ingin diakui sebagai wakil nabi. Hal ini mulai ada titik terang setelah dilakukan koordinasi dengan Polda Lampung.
"Kita lihat sejarah dari tersangka ini, memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan, motif sementara ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," kata Hengki.
Reporter Magang: Marwa dan Halilintar
Baca juga:
VIDEO: Misteri Sebab Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Tak Ada Bercak Darah
VIDEO: Menag "Penembakan Kantor MUI Bukan Terorisme, Pelaku Salah Belajar Agama!"
VIDEO: Identitas & Kondisi 2 Korban Penembakan di Kantor MUI, Satu Luka Tembak
Tidak Ada Pengamanan Khusus, Aktivitas di Kantor MUI Normal Usai Insiden Penembakan
Polisi Selidiki Asal Muasal Airsoft Gun Pelaku Penembakan Kantor MUI
Polisi Periksa Rekam Jejak Kejiwaan Pelaku Penembakan Kantor MUI
Menag Yaqut soal Penembakan di Kantor MUI: Orang yang Salah Memahami Agama