Operasi Seroja di Kota Dili, Timor-Timor, 1975. Begitu membekas di benak Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut salah satu perwira yang diterjunkan untuk bertempur. Pangkatnya saat itu Letnan Satu dipercaya menjadi Komandan Kompi A Satgas Nanggala V.
Pasukan terbang selama enam jam dari Lanud Iswahyudi, Madiun menuju Kota Dili. Saat terjun dari pasukan langsung disambut rentetan tembakan. Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan ini, seperti data intelijen yang salah.
Luhut mengisahkan kelelahan prajuritnya setiap hari menggendong ransel 35 kilogram. Lengkap dengan persenjataan.
Diakui Luhut operasi sangat mendesak dan terlalu dipaksakan. Kota Dili akhirya bisa direbut. Kemenangan harus dibayar mahal. 19 Anggota Kopasandha dan 35 prajurit Yonif Linud 501 harus gugur.