Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan memulai puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Wapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Menag Yaqut Cholil Qoumas berpesan meski ada perbedaan merupakan satu hal yang lumrah tak perlu dibesar besarkan.
Ma’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan
Ma’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan, yakni semangat kasih sayang dan perubahan menjadi lebih baik.
"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Prediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan
Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Namun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ujar Yaqut.
kriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.