Wacana Serangga Jadi Menu Makan Bergizi Gratis, Anggota DPR Minta BGN Tak Pancing Polemik
Dia meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tidak membuat pernyataan yang memancing polemik.

Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin merespons isu serangga masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tidak membuat pernyataan yang memancing polemik.
"Saya minta BGN jangan membuat statement-statement yang memancing polemik. Konsentrasi saja bagaimana merealisasikan 5.000 dapur yang menjadi target tahun ini," kata Zainul saat dihubungi, Selasa (28/1).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada kejelasan soal berapa persen jumlah dapur yang sudah beroperasi dalam menyediakan MBG.
"Sampai sejauh ini masih belum jelas, berapa persen dapur yang sudah beroperasi, di mana titiknya, skema apa yang dipakai untuk dapur-dapur yang sudah berjalan itu," ujarnya.
Zainul mengatakan, membahas ketersediaan dapur lebih penting daripada mengeluarkan pernyataan atau statement yang memantik polemik.
"Siapa yang memasok bahan baku ke dapur-dapur itu, bagaimana memastikan pasokan pangan betul-betul mengambil dari UMKM lokal, atau jangan-jangan dari suplier besar, dan lain-lain. Itu jauh lebih penting daripada bikin kontroversi," pungkasnya.
Peluang Serangga Masuk Menu MBG
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membuka peluang serangga masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wacana ini untuk menyesuaikan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah.
"Kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu (serangga), itu (serangga) bisa menjadi menu di daerah tersebut,” ucap Dadan ketika dijumpai di sela-sela acara Rampinas PIRA dikutip dari Antara Jakarta, Sabtu (25/1).
Variasi menu tersebut, kata Dadan, merupakan contoh bahwa Badan Gizi Nasional tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi nasional.