Warga masih bertahan di pengungsian walau status Gunung Agung menjadi Siaga
Merdeka.com - Warga masyarakat di pengungsian hingga saat ini masih belum ada rencana ke kampung halamannya. Walau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM sudah mengumumkan status Gunung Agung dari level Awas ke Siaga (level III).
Bendesa (Ketua) Adat Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem I Gusti Ngurah Wiryanata mengatakan, pengungsi yang sebagian besar berasal dari kawasan rawan bencana (KRB) II dan I hingga malam ini masih tetap di lokasi pengungsian.
"PVMBG memang sudah mengumumkan sore tadi, tapi kami tetap memberikan kebijakan kepada warga pengungsi yang ada di wilayah Desa Nongan untuk tinggal di pengungsian. Kami menyadari secara kemanusiaan, sebab mereka ada masih trauma dengan kejadian Gunung Agung meletus tahun 1963," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (29/10).
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Dimana saja di Gunungkidul mengalami kekeringan? Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Kenapa warga Ganting beribadah di dekat reruntuhan? Mereka terpaksa beribadah di tempat seadanya berlatar rumah yang hancur tersapu banjir bandang, termasuk ketika berbuka puasa Ramadan.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
Ngurah Wiryanata yang juga penasehat Relawan Nongan mengungkapkan, pihaknya memberikan kebebasan kepada mereka warga pengungsi untuk tetap tinggal. Tetapi yang menjadi permasalahan, bagaimana sikap pemerintah jika yang dinyatakan di luar KRB III masih tinggal di pengungsian.
"Kami masih berkoordinasi dengan kepala desa, prajuru, relawan dan lembaga lainnya terkait yang menangani pengungsi di luar yang dinyatakan oleh PVMBG atau KRB II dan I tersebut," ucapnya.
Ngurah Wiryanata mengaku, belum mendapat arahan dari Kantor Kecamatan Rendang mengenai para pengungsi di luar ketentuan atau masuk KRB II dan I.
Pada prinsipnya, kata dia, pengurus desa setempat akan tetap membantu dan memberikan fasilitas tempat yang selama ini ada di sejumlah banjar dan wantilan milik desa. Namun masalah bantuan logistik setelah dinyatakan pengungsi di luar KRB III diperbolehkan pulang ke kampung halamannya, ini juga perlu pihaknya berkoordinasi dengan instansi yang menangani pengungsian itu.
"Kami segera berkoordinasi dengan Posko Kecamatan Rendang dan instansi terkait yang menangani pengungsian, sehingga para pengungsi mendapat penjelasan jika masih tetap di pengungsian atau mereka pulang ke kampung halamannya," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan penurunan status aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem dari AWAS (level IV) menjadi SIAGA (level III) terhitung mulai hari ini 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Kasbani mengatakan, saat ini sudah 38 hari sejak Gunung Agung ditetapkan berstatus Awas. "Berdasarkan data teknis Gunung Agung itu sendiri, sejak tanggal 20 Oktober, aktivitas kegempaan turun drastis pada 3 hari awal, dan turun perlahan setelahnya hingga hari ini, begitu pula dari data deformasi GPS menunjukkan perlambatan, juga data satelit memperlihatkan turunnya energi termal," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (29/10). (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaBNPB mengungkapkan tujuh posko darurat sudah disiapkan untuk menampung belasan ribu warga tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaBanyak warga pengungsi yang tidak sempat didata karena menggunakan kapal komersil saat keluar dari Pulau Tagulandang.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT hingga Rabu (3/1) sudah mencapai 2.331 orang.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya