Warga Seruyan Kalteng Diduga Tewas Ditembak Saat Demo, Puluhan Anggota Polisi Diperiksa
Belum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
Belum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
Warga Seruyan Kalteng Diduga Tewas Ditembak Saat Demo, Puluhan Anggota Polisi Diperiksa
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memeriksa total sebanyak 45 anggota polisi terkait kasus satu orang warga yang tewas tertembak saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) lalu.
"Total yang diperiksa itu sudah mau 45 orang. Iya, anggota yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji saat dikonfirmasi, Jumat (13/10).
Erlan mengatakan angka total pemeriksaan saksi kemungkinan bertambah menyusul masih banyaknya saksi lain yang diperiksa. Sehingga, sampai saat ini belum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
"Kita belum tahu (apakah ada yang ditahan). Karena masih pemeriksaan pemeriksaan saksi," terang Erlan.
Sementara untuk 20 orang warga Desa Bangkal, Seruyan Raya, Kalteng yang ditangkap pasca melakukan aksi unjuk rasa di sekitar PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) saat ini sudah dibebaskan.
Meski telah bebas setelah adanya dialog oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran. Polda Kalteng tetap memastikan pengusutan atas dugaan tindak pidana tetap dilakukan termasuk masih masih menunggu hasil uji balistik dan analisa dari Puslabfor Polri.
"Dibebaskan, usai diamankan. Tapi kemarin kan ada pemerintah kota untuk dikembalikan. Namun, kita tetap melakukan pemeriksaan terus terkait saksi-saksi yang lain disini," kata dia.
"Belum masih dilakukan uji balistik, kemudian hasilnya masih diproses labfor," tambah dia.
Sebelumnya, satu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa. Diduga, akibat tertembak polisi saat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) kemarin.
"Untuk berkaitan dgn penembakan nanti kita sedang melakukan investigasi tim dari propam, Tim Irwasum sedang melakukan investigasi nanti tunggu hasilnya nanti kita sampaikan," jata Erlan saat dihubungi, Minggu (8/10).
Adapun, Erlan memastikan pihaknya akan transparan dalam mengusut kasus seorang warga yang diduga tertembak. Dengan memastikan akan menjatuhkan sanksi apabila benar anggotanya menyalahi prosedur pengamanan.
"Apabila ada pelanggaran anggota tentu nanti kita tindak tegas. Tim sedang melakukan investigasi apabila nanti ada kesalahan baik itu personel ataupun ada oknum kita lakukan penindakan terhadap personel tersebut," ujarnya.
Adapun pasca aksi unjuk rasa yang dilatar belakangi permintaan plasma sawit dari PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) 1. Kondisi di Desa Bangkal, Seruyan Raya, telah kondusif.
"Sementara situasi aman dan kondusif, untuk kegiatan masyarakat berjalan seperti biasa, dan tim investigasi masih melaksanakan tugasnya dan masih mengumpulkan bukti-bukti terkait perkara tersebut," kata dia.