Warga Subang sengsara, Bupati Ojang bergelimang harta
Merdeka.com - Pasangan suami istri (pasutri) asal Subang, Amin Supriatna (45) dan Tasem (40) terpaksa tinggal di gubuk milik tetangganya di Desa Citamelang, Kecamatan Subang, Kota Subang, Jawa Barat. Hal ini terpaksa dipilihnya karena Amin tidak memiliki tempat tinggal dan tidak mampu menyewa rumah bagi keluarganya.
Merasa iba dengan kehidupan Amin, salah seorang tetangganya membiarkan keluarga miskin itu untuk memanfaatkan gubuk miliknya untuk ditempati. Sebagai bentuk terima kasih, Amin ikut membantu menggarap kebun milik tetangganya sebagai balas budi. Sementara itu, untuk menambah pendapatan keluarga, istri Amin bekerja sebagai buruh cuci pakaian.
Hal ini tentu ironi dengan keadaan Bupati Subang, Ojang Sohandi. Bupati yang saat pemilihan bupati diusung oleh PDIP ini mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dengan cara yang tidak wajar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ojang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Dari hasil pemeriksaan sementara, KPK menyita sejumlah kendaraan mewah yang tercatat atas nama Ojang, yang diduga hasil gratifikasi. Di antara kendaraan mewah tersebut terdapat satu unit motor Harley Davidson, satu unit Toyota Vellfire, satu Toyota Camry, dua mobil Jeep Rubicon, satu unit motor KTM 500 cc dan satu unit all terrain vehicle (ATV). Selain itu, Mazda CX 5 warna merah menambah harta benda sitaan milik Ojang. Yang terbaru, KPK juga menyita satu unit mobil Nissan Navara Putih.
Melihat kasus yang membelit bupatinya, sejumlah warga Subang mengaku kecewa atas perilaku sang bupati bersama stafnya itu. Mereka mengaku kecewa dengan kepemimpinan Ojang.
"Ya kecewa wae. Kecewanya pimpinan atau orang nomor satu harusnya menjadi pemimpin bagi masyarakat malah mencontohkan yang tidak baik. Harapannya Kota Subang kan harus maju bergotong royong," kata salah seorang warga Subang, Jahalmi.
Setelah bupatinya ditangkap KPK, warga Subang kembali mendapat cobaan. Minggu (22/5) malam, banjir bandang menerjang pemukiman warga di Kampung Cihideung, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Banjir bandang terjadi ketika warga sedang tertidur, sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Selain itu, sebanyak 14 unit rumah roboh. Bencana alam itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Cisalak yang berada di ketinggian kawasan Gunung Bukit Tunggul.
Banjir bandang ini mengakibatkan lima warga meninggal dan belasan rumah roboh karena terjangan air. Dari kelima korban tewas satu di antaranya adalah bayi berusia 7 bulan bernama Nabila. Serta empat korban lain masing-masing, Parmi(50), Mae (17), Eni (45), dan Rizal (10).
Dari data yang diperoleh, banjir bandang yang terjadi di daerah Subang Selatan tersebut menerjang 90 rumah warga di kampung Sukamukti, RT 01 dan RT 02, Desa Sukaketi, Kecamatan Cisalak, Subang. Rumah warga tersebut mengalami rusak parah.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) vila mewah milik salah satu Eks Bupati Subang periode 2008 - 2013 terbengkalai.
Baca SelengkapnyaMenyita sejumlah kendaraan dan barang-barang mewah milik mantan bupati Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari
Baca SelengkapnyaAbdul Gani Kasuba memiliki tanah dan bangunan sebanyak sembilan bidang yang tersebar di Kota Ternate, Halmahera Utara, dan Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaTotal harta Puji Triasmoro tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Baca SelengkapnyaTotal uang disita KPK terkait dugaan suap dan gratifikasi mantan Bupati Langkat sudah Rp58 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan penyitaan itu, penyidik juga langsung memasang plang sitaan KPK di rumah mewah Erik.
Baca SelengkapnyaUang yang disimpan di dalam koper dan kardus itu diamankan KPK dalam OTT di lingkungan Pemprov Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dilakukan KPK setelah mantan pejabat Ditjen Pajak itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi dan pencucian.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan temuan aset-aset tersebut adalah langkah nyata dari proses penelusuran dan pelacakan.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan pabrik Sawit itu dimiliki Erik dengan mengatasnamakan orang kepercayaannya yang menjadi sumber penerimaan suapnya.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menetapkan Sahbirin Noor atau Paman Birin (SHB) tersangka dugaan tindakan penyuapan senilai Rp12,1 miliar dan 500 Dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya