Wiranto enggan jelaskan teknis pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn) Moeldoko membentuk kembali Komando Operasi Khusus Gabungan guna pencegahan terorisme di Indonesia. Meski demikian, Menko Polhukam Wiranto, enggan menjelaskan rencana pembentukan itu karena sudah ranah teknis.
"Enggak bisa teknis kok dijelaskan kepada publik. Mau melawan sampeyan, saya mau pakai ini, pakai ini, ya enggak bisa. Jangan tanya soal itu, saya enggak akan jawab. Karena itu adalah masalah-masalah teknis untuk melakukan langkah-langkah pengamanan," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu (16/5).
Mengenai funsi komando itu, Wiranto justru memberikan contoh dalam penjelasannya.
-
Kenapa TKN tak siapkan pakar khusus untuk Prabowo? Tim Kampanye Nasional (TKN) tidak menyiapkan pakar khusus untuk membantu persiapan debat Prabowo-Gibran. Karena temanya bukan jadi masalah bagi Prabowo dan Gibran.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang belum diundang membahas susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet.
-
Apa rencana Prabowo terkait kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Misalnya ada pencopet, oh saya akan menempatkan orang di sana, sana. Copet tahu. Jadi jangan menanyakan sejauh seperti itu. Jangan ngejar-ngejar seperti itu. Tentunya enggak akan dijawab," ungkap Wiranto.
Saat ditegaskan kembali apakah akan melibatkan TNI, dia enggan menanggapi. "Terima kasih," tukas Wiranto yang langsung meninggalkan awak media.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawapres Gibran Rakabuming Raka enggan membocorkan susunan kabinet Prabowo-Gibran yang dibicarakan dengan Capres Prabowo Subianto saat beberapa kali bertemu.
Baca SelengkapnyaGerindra mengakui sejauh ini isu-isu tentang kabinet Prabowo-Gibran masih sebatas aspirasi.
Baca SelengkapnyaDalam penyusunan kabinet antar partai politik pengusung Prabowo tak saling rebutan
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaCak Nanto menilai diperlukan kajian yang mendalam apabila pemerintah baru akan membentuk kementerian khusus haji.
Baca SelengkapnyaGibran bersama seluruh calon menteri hanya mendengar arahan dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang beredar di publik.
Baca SelengkapnyaCawapres, Gibran Rakabuming Raka blak-blakan soal kabar rencana Ganjar Pranowo 03 bergabung dalam koalisi 02
Baca SelengkapnyaMenurut Supratman, nomenklatur kementerian negara merupakan domain Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan, PKB saat ini pada posisi menunggu arahan dari Prabowo sebagai presiden terpilih perihal kursi menteri.
Baca SelengkapnyaUsai pelantikan ini, tak sedikit publik bertanya soal perbedaan Penasihat Khusus Presiden dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.
Baca Selengkapnya