Anies Ungkap Awal Pertemuan dengan Muhammad Syaugi, Ternyata Pernah Ditunjuk Jadi Komut MRT
Saat Anies menjadi gubernur DKI Jakarta, Syaugi merupakan Kepala Basarnas saat itu.
Saat Anies menjadi gubernur DKI Jakarta, Syaugi merupakan Kepala Basarnas saat itu.
Anies Ungkap Awal Pertemuan dengan Muhammad Syaugi, Ternyata Pernah Ditunjuk Jadi Komut MRT
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengungkap cerita awal mengenal Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus. Saat Anies menjadi gubernur DKI Jakarta, Syaugi merupakan Kepala Basarnas saat itu.
"Jadi saya tugas di Jakarta, Pak Syaugi ini adalah seorang kepala Basarnas. Lalu, ketika ini untungnya tugas di Jakarta kita ketemu dengan mitra yang bergonta ganti. Kepalanya gonta ganti. Pangdam gonta ganti, Kapolda gonta ganti. selama saya di Jakarta lima kali Pangdam, empat kali Kapolda. Basarnas juga gonta ganti," ungkap Anies di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (24/11).
Anies melihat Syaugi merupakan seseorang yang tangkas dan dapat bekerja keras. Sesuai dengan kriteria kapten Timnas AMIN. Lanjut dia, meski pangkatnya bintang tiga, tetapi Syaugi kerjanya cepat seperti kolonel.
"Saya menemukan Pak Syaugi ini salah satu orang tangkas dalam bekerja cepat dalam bekerja dia memang pangkatnya bintang tiga, tapi kecepatan kerjanya kayak kolonel, dan cek cek cek cepat Sekali, dan efisien, lalu mengorganisir jadi leadership-nya sangat kuat," ujarnya.
"Karena itulah kemudian kita banyak berinteraksi. Nah kami melihat timnas ini bukan etalase untuk ditunjukkan siapa yang terkenal. Kami mencari orang yang bisa memimpin menggerakkan menjangkau semua walaupun tidak tenar," tegasnya.
Ternyata, Syaugi juga pernah ditunjuk Anies menjadi Komisaris Utama MRT Jakarta. Dia memilih Syaugi karena merupakan mantan pilot pesawat tempur.
Apalagi, dalam mengurus MRT, sama sekali tidak boleh ada kesalahan. Syaugi dipandang sebagai sosok yang punya akurasi tinggi dalam bekerja.
"Saya sempat menugaskan beliau menjadi pimpinan di MRT, kenapa? beliau mantan pilot F-16 yang sangat presisi soal safety. MRT adalah sebuah kendaraan baru di Jakarta, di Indonesia, yang tingkat kesalahannya harus nol. tingkat akurasi yang seratus. Dan kita membutuhkan orang yang seperti itu," jelas Anies.
"Semua orang-orang yang pernah berada di dalam jajaran pilot pilot tempur, dia tahu persis ketika dia di atas sana, itu kesalahan harus nol. Jadi saya membutuhkan dia untuk memastikan MRT itu kesalahannya nol. Jadi dia jadi komut MRT," pungkasnya.