Bertemu Pramono-Rano Karno, Ahok Ceritakan Sumber Dana Pembangunan di Taman Simpang Susun Semanggi
Menurut Ahok, pasangan Pramono Anung-Rano Karno ingin mengetahui secara gamblang sejarah pembangunan simpang susun Semanggi.
Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Taman Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Ahok menjelaskan alasan pertemuan digelar di Taman Semanggi. Menurut Ahok, pasangan Pramono Anung-Rano Karno ingin mengetahui secara gamblang sejarah pembangunan simpang susun Semanggi. Kebetulan, Ahok mengaku sedang berada di sekitar kawasan Semanggi, sehingga dipilihlah lokasi pertemuan di Taman Semanggi.
"Jadi saya pas ada di sekitar sini, beliau juga pengen tahu Semanggi. Ya sudah lah kalau gitu kita pas-pasan ke sini saja sudah. Ya kita juga jelaskan beliau pengen tahu juga kan Semanggi kenapa dasarnya," kata Ahok kepada wartawan di lokasi, Kamis (19/8).
Sumber Dana Pembangunan Simpang Susun Semanggi
Ahok mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi bukan berasal dari dana CSR perusahaan melainkan dari uang kompensasi atau disebut koefisien lantai bangunan (KLB) dari perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
"Saya bilang ini bukan CSR, banyak orang berpikir ini bangunnya CSR, bukan. Ini kewajiban dari Mori Building dari perusahaan Jepang," ujar Ahok.
Ahok menilai, kebijakan memanfaatkan dana kompensasi dinilai sangat menguntungkan semua pihak.
"Jadi si pengembang juga akan dinaikan nambah keuntungan, jadi dia dikasih kontribusi sama kita membangun jembatan Semanggi, termasuk trotoar ini semua tuh dari mereka, dana mereka," ucap Ahok.
Ahok menyarankan, kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan serupa bila terpilih menjadi pemimpin Daerah Khusus Jakarta periode mendatang.
"Jadi saya kira inilah yang Mas Pram dan Bang Rano akan teruskan pola-pola kerja sama dengan swasta yang bisa menguntungkan seluruh stakeholder. Itu sih rencananya. Itu sih mas," kata Ahok.
Sementara itu, Pramono mengatakan, tak sungkan menyatakan akan belajar dari Gubernur DKI Jakarta terdahulu. Menurut dia, setiap kepemimpinan sudah meninggalkan legacy yang baik bagi Jakarta dan tentunya diteruskan. Dia kemudian mengungkit pembagunan Simpang Susun Semanggi sebagai salah satu peninggalan Ahok.
"Ketika Pak Ahok menawarkan di Simpang Semanggi saya senang sekali karena selalu mengingatkan saya setiap hari Sabtu selalu melewati Tanjakan Ahok. Jadi itu tanjakan terberat, memang hidupnya Pak Ahok ini berat banget," tandas Pramono.