Cerita Bupati Anas ikut gotong royong menangkan Jokowi-Ahok di 2012
Merdeka.com - Menjadi Bupati Banyuwangi pada periode pertama 2010-2015, membuat Abdullah Azwar Anas ikut membantu beberapa kegiatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang mengusungnya.
Salah satunya adalah menjadi juru kampanye Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012. "Saya merasakan spirit kebersamaan dan gotong royong kunci sukses PDIP saat itu," kata Anas kepada wartawan, Sabtu (12/3).
Anas kemudian menceritakan pengalamannya ketika menghadiri rapat di konsolidasi pemenangan di pilkada di DPP PDIP saat masih di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dalam rapat konsolidasi itu, kata Anas, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu mengingatkan akan pentingnya gotong royong.
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
“Bu Mega memimpin sendiri konsolidasi di kantor Lenteng Agung. Setiap kepala daerah yang diusung PDIP dan para tokoh lain bergotong-royong. Saya ingat ada Pak Teras Narang (saat itu masih Gubernur Kalteng), Pak Rano Karno (Gubernur Banten), dan banyak lagi,” tuturnya.
Semangat gotong royong itu, kata Anas, dia terapkan saat mengampanyekan Jokowi-Ahok ke masyarakat Banyuwangi yang tinggal di Jakarta.
“Saya pun kala itu ikut bergotong-royong antara lain dengan mengomunikasikan program-program Jokowi-Ahok ke kalangan Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Jakarta. Perkumpulan warga Banyuwangi yang merantau di ibu kota, jumlahnya belasan ribu, serta ke jaringan organisasi di mana dia pernah aktif sejak kuliah di UI dan bekerja di Jakarta,” katanya.
Soal gotong royong ini, kata Anas, juga dia rasakan saat diusung PDIP dalam Pilkada Banyuwangi 2010 dan 2015. Alih-alih ada mahar politik, bekas kader PKB ini menambahkan, justru PDIP menyediakan kader-kadernya sebagai saksi, tanpa bayaran sepeser pun.
Anas merasa sangat terbantu karena salah satu komponen termahal di pilkada adalah membayar dana operasional saksi. “PDIP menggembleng kader-kadernya secara mandiri sebagai saksi,” ucapnya.
Kader-kader PDIP, ujar tokoh muda NU itu, bahkan ikut membantu mensosialisasikan visi, misi dan program kerja Anas saat kampanye pilkada.
“Para kader bersinergi dengan banyak elemen masyarakat lainnya ikut mengomunikasikan ke publik luas, bahkan sampai door to door,” tegasnya.
Selain itu, hal lain yang membuat pencalonannya di pilkada lebih murah karena alat peraga kampanye dibiayai oleh KPU. Bahkan penyelenggara pilkada itu membiayai iklan-iklan di media sehingga biaya ikut pilkada bisa menjadi lebih murah.
Berdasarkan pengalamannya, papar Anas, ada tiga hal yang membuat pencalonannya dalam dua kali pilkada bisa murah. “Yang pertama tak ada mahar di partai,” katanya.
Kedua, lanjut dia, adalah kerja gotong-royong para kader. “Dan ketiga kini aturan KPU sudah sangat memfasilitasi terciptanya iklim kompetisi politik yang baik dengan terpenuhinya kebutuhan alat peraga kampanye," ujarnya.
"Maka kerja-kerja politik menjadi lebih nyaman untuk dijalani,” pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnang mengaku mendapat panggilan dari sejumlah parpol untuk seleksi Pilkada Kalsel 2024.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya, Anies dan Cak Imin bakal bertemu. Untuk melakukan evaluasi kampanye yang sudah dilakukan keduanya.
Baca SelengkapnyaChico Hakim mengungkapkan cara mendekati anak abah bukan hanya menpel kepada Anies.
Baca SelengkapnyaJika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.
Baca SelengkapnyaBekasi menjadi lokasi pertama di Jawa Barat yang didatangi Anies.
Baca SelengkapnyaWarga mendukung penuh langkah Anies untuk kembali menjadi gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPKB DKI Jakarta resmi mencalonkan Anies Baswedan untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaDukungan juga diberikan kepada bakal calon Bupati Serang Andika Hazrumy.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan karena telah mengantongi dukungan 3 partai untuk maju Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya"mantan-mantan pendukung Pak Jokowi banyak yang mendukung Pak Anies."
Baca Selengkapnya