Cerita Prabowo Dibully Guru saat Sekolah di Eropa: Tiap Hari Dibilang 'Rakyatmu Tinggal di Pohon'
Prabowo Subianto mengungkapkan refleksi selama hidupnya.
Prabowo mengalami saat bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain.
Cerita Prabowo Dibully Guru saat Sekolah di Eropa: Tiap Hari Dibilang 'Rakyatmu Tinggal di Pohon'
Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengungkapkan refleksi hidupnya. Dia menginginkan Indonesia tumbuh menjadi negara bermartabat dan rakyat tidak lagi hidup dalam kemiskinan.
Hal tersebut dijelaskan oleh Prabowo saat menghadiri acara 'Mata Najwa on Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan' yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9).
Prabowo berkisah bagaimana refleksi itu ia dapatkan dari sejumlah pengalaman hidupnya. Kisah pertama saat ia masih berusia 20 tahun dan telah menjadi seorang perwira TNI.
Saat itu, Prabowo beserta sejumlah anak buahnya tengah berenang di kolam renang yang berlokasi di Manggarai dan dirinya melihat dinding marmer dalam bahasa Belanda yang artinya 'Anjing dan Pribumi Dilarang Masuk'.
Kisah lainnya diungkap saat Prabowo menempuh pendidikan di sejumlah sekolah di Eropa. Ia mengalami saat bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain.
"Saya pernah hidup di tengah orang Eropa. Saya ingat, waktu itu, saya satu-satunya murid yang bukan kulit putih. Tiap hari, saya diejek oleh guru saya. Tiap hari dibilang bangsa monyet, Prabowo, your people live on trees," kata Prabowo.
"Saya alami, saya sekolah di beberapa negara, selalu bilang begitu. ‘Rakyatmu tinggal di pohon’. Saya mengalami," ungkapnya.
Sejumlah pengalaman hidup tersebut yang kemudian membulatkan tekadnya untuk membangun bangsa dan negari ini. Prabowo tidak ingin bangsa Indonesia dihina terus. Untuk itu, dia bertekad untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat.
"Kalau Anda minta saya refleksi, saya ingin sebelum saya meninggal, saya melihat Indonesia menjadi negara yang bermartabat, negara yang terhormat. Saya ingin lihat, tidak ada lagi kemiskinan di Republik Indonesia. Saya ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum, orang tuanya gembira,” tegas Prabowo.
Prabowo melanjutkan, dirinya memiliki cita-cita agar generasi penerus bangsa Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri.
"Saya ingin melihat adik-adik saya ini semua, nanti kau pakai mobil buatan Indonesia, motor buatan Indonesia. Kau pakai jam, jam buatan Indonesia, kau pakai sabun, perfume, sepatu, buatan Indonesia," pungkas Prabowo.