Deddy Mizwar digoyang, Ridwan Kamil diancam
Merdeka.com - Dinamika Pilgub Jawa Barat 2018 makin dinamis. Tak ada calon gubernur yang bisa tidur nyenyak meski sudah mengantongi tiket bertarung di Pilgub tahun depan.
Deddy Mizwar misalnya. Calon incumbent ini sudah mendapatkan dukungan dari Demokrat, PKS dan PAN. Tapi, posisinya saat ini masih digoyang oleh Partai Gerindra. Deddy terancam tidak bisa bertarung jika goyangan Gerindra berhasil.
Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi menekankan, partainya mengusung Mayjen (purn) Sudrajat untuk bertarung di Pilgub Jabar. Tapi, Gerindra tak cukup mencalonkan sendiri. Sehingga Mulyadi tengah menggoda PKS dan PAN untuk berpaling dari Deddy Mizwar.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
"Selama belum terdaftar, semua kemungkinan bisa terjadi," kata Mulyadi.
Mulyadi telah menutup pintu untuk koalisi dengan Deddy Mizwar maupun Demokrat. Bukan tanpa sebab, Gerindra merasa dikhianati oleh Deddy yang awalnya berjanji akan menjadi kader partai burung garuda itu, tapi nyatanya malah jadi kader Demokrat dan resmi diusung oleh partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Awalnya Gerindra pun telah sepakat dengan PKS usung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Jabar. Sayang, seiring berjalannya waktu, Mulyadi keras menolak Deddy Mizwar. Apalagi setelah tahu Deddy memilih jadi kader Demokrat.
"Nomor satunya dari Gerindra, tidak dari Demokrat. DPP Gerindra sudah memutuskan tetap mengutamakan kader," katanya.
Tapi, Deddy merasa yakin dua partai pengusungnya itu komit. Dia tetap enjoy membangun komunikasi dengan partai tersisa yakni Hanura.
Deddy merasa tak mungkin jika PKS mengkhianati kadernya sendiri Syaikhu dengan menarik dukungan beralih ke lain hati.
"Koalisi tiga ini (Demokrat-PKS-PAN) tetap solid. Masih membuka juga untuk partai lain. Terserah kalau Hanura mau bareng, tergantung pimpinan partai. Enggak ada masalah dan khawatir," ucap Deddy Mizwar.
"Kita kontak terus dengan DPP PKS. Sampai detik ini tidak berubah masih Syaikhu. Selama PKS komit enggak mungkin ninggalin Syaikhu," kata pemeran Naga Bonar ini.
Bukan cuma Deddy yang ditempa persoalan pelik dalam proses pencalonannya. Pesaingnya, Ridwan Kamil juga tengah dipusingkan dengan para pengusungnya. PKB dan PPP serta Golkar saling ngotot ingin kadernya maju mendampingi pria yang akrab disapa Emil.
Adalah Ketum PPP Romahurmuziy yang sedikit jengkel dengan Emil. Sebab, hingga kini Emil belum juga memutuskan siapa pendampingnya di Pilgub Jabar. Bahkan PPP mengancam menarik dukungan dari Emil beralih ke lain hati.
Ridwan Kamil ©2017 Merdeka.com/Dian Rosadi
PPP sejak awal mengusulkan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Bahkan Emil dan Uu sudah sempat berdiskusi mengenai Jawa Barat ke depan.
"Politik itu seni kemungkinan. Politik itu tidak pernah ada satu opsi, selalu ada banyak opsi. Oleh karena itu kami juga akan memikirkan kembali kalau memang apa yang disepakati tidak berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama," ujar Romi.
Emil hingga kini belum memutuskan. Rencananya kursi cawagub dipilih dengan cara diskusi musyawarah mufakat atau yang biasa dikenal dengan konvensi seperti usulan NasDem.
"Oleh karena itu istilahnya bukan konvensi, tapi Saya akan menerima opini-opini dari tokoh Jabar yang akan mewawancarai (kandidat wakil gubernur)," ujar Emil seusai menjadi pembicara dalam acara dalog bertajuk Tokoh Ngajabar Kang Emil Mendengar yang digelar Hotel Ibis Budget Jalan Asia Afrika, Jumat (8/12).
Menurut Emil, hasil dari musyawarah bersama tokoh Jabar tersebut akan menjadi input baginya untuk selanjutnya akan digunakan sebagai mengambil keputusan terkait sosok yang layak menjadi pendampingnya.
"Nah hasil opini dari tokoh-tokoh Jabar ini menjadi input Saya mengambil keputusan. Jadi bukan memilih satu orang, tapi memberikan opini kepada orang-orang yang akan menjadi wakil, diwawancara oleh para tokoh Jabar diinputkan ke Saya menjadi sumber informasi supaya saya bijaksana mengambil keputusan kepada siapa saya memilih pasangan ini," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2024. Dengan demikian, Golkar berpotensi mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, pasangan Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat dan Ridwan Kamil di Jakarta segera diumumkan.
Baca Selengkapnya