Diisukan bakal jadi menteri, ini jawaban Idrus Marham
Merdeka.com - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham belakangan diisukan akan menjadi menteri pasca merapatnya Partai Golkar pada pemerintah. Namun Idrus mengaku belum tahu kapan reshuffle akan digelar.
"Doakan saja (jadi menteri). Saya belum tahu, itu biar ketua umum Golkar yang mempertimbangkan," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (13/6).
Idrus menegaskan bahwa, partainya memiliki kepentingan agar kinerja pemerintahan berjalan efektif. Salah satu tonggaknya adalah kinerja kabinet Jokowi.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Bilamana Presiden Jokowi memandang perlu dia mengajak Partai Golkar, maka tentu Partai Golkar akan memanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan peran Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintahan," ujarnya.
Namun Idrus kembali menegaskan bahwa, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mendukung pemerintahan Jokowi-JK tanpa syarat. Maka dari itu pihaknya enggan meminta-minta jabatan di eksekutif.
"Artinya kalau ada reshuffle, kita tidak menuntut apa-apa tapi kita menyerahkan kepada presiden yang memiliki hak prerogatif untuk itu," tuturnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengemukakan sejumlah gagasan penting untuk memperbaiki sistem pemerintahan ketika dia akan memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaIdrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaRapat Golkar hari ini memastikan kemenangan terhadap pasangan Bacapres-Bacawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaIdrus pun menunjukkan surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar. Di era Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua
Baca Selengkapnya"Jangan mengedepankan saling mencaci maki, harus kembali ke perdebatan konseptual," kata Idrus Marham
Baca Selengkapnya